Suara.com - Jamu bukan sekadar minuman herbal, melainkan cerminan kearifan lokal Indonesia yang diwariskan lintas generasi. Dalam setiap racikannya, tersimpan filosofi hidup sehat yang selaras dengan alam.
Sejarah jamu di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak abad ke-5 hingga abad ke-19.
Dan saat ini, jamu diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
Maka dari itu, Peringatan Hari Jamu Nasional yang jatuh setiap 27 Mei menjadi momentum penting untuk mengangkat kembali nilai budaya tersebut ke panggung utama gaya hidup modern.
Jenis-Jenis Jamu Populer di Kalangan Anak Muda
Kalau dulu jamu identik sama rasa pahit, sekarang image-nya berubah total. Jamu kini lebih dikenal sebagai minuman kesehatan dengan rasa yang bersahabat dan tampilan yang estetik.
Beberapa jenis jamu kekinian yang digemari anak muda, misalnya, kunyit asam untuk bantu redakan nyeri haid, beras kencur sebagai booster energi, temulawak untuk Kesehatan pencernaan, hingga jahe merah untuk menjaga imun.
Salah satu UKM yang memproduksi herbal modern berbasis ilmu dan tradisi, Digi Herba Nusantara berkomitmen menghadirkan produk jamu yang
berkualitas, terstandarisasi, dan terdistribusi secara luas ke seluruh penjuru Indonesia.
Tiga produk unggulan seperti, Cuka Kurma, Ginela, dan Urra, menawarkan manfaat yang relevan dengan kebutuhan kesehatan masa kini, seperti menjaga keseimbangan gula darah, mendampingi perempuan saat haid, dan menjadi alternatif susu bagi anak dengan intoleransi laktosa.
Baca Juga: Aroma Pahit Industri Jamu, Laba Produsen "Tolak Angin' Ambles 40 Persen di Kuartal I 2025
“Bagi kami, Hari Jamu Nasional bukan sekadar perayaan, melainkan momentum untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya bangsa. Inovasi produk kami — dari bubuk instan hingga jamu cair —menunjukkan bahwa tradisi dapat berpadu dengan teknologi modern tanpa kehilangan khasiat alami," kata Aghnia, perwakilan Digi Herba Nusantara, dalam talkshow Hari Jamu Nasional yang diselenggrakan Ninja Xpress beberapa waktu lalu.
Jika dulu untuk minum jamu kita harus repot mulai dari menggerus berbagai jenis bahan baku, merebus, dan kemudian menyaringnya hingga siap minum, kini di era serba digital ini, jamu hadir dalam versi yang lebih praktis dan sangat mudah dikonsumsi.
Ya, jamu kekinian kini hadir dalam beragam bentuk yang praktis dan tidak merepotkan, salah satunya ready to drink yang segar dan bisa langsung dikonsumsi. Praktis, sehat, dan tetap otentik!
Namun masalahnya, untuk memastikan jamu sampai di tangan pelanggan dengan aman, perlu upaya yang ekstra dalam hal pengiriman.
Aghnia mengakui bahwa untuk itu, ia butuh partner pengiriman yang dapat mengakomodasi kebutuhannya, mulai dari pengiriman reguler untuk produk ekstraksi hingga pengiriman dingin untuk produk lain yang membutuhkan penjagaan suhu.
Untuk itu, ia mempercayakan partner pengirimannya kepada Ninja Xpress yang bisa mengakomodasi kebutuhan akan produk-produk jamunya.
Salah satunya, agar varian liquid pada jamu tetap terjaga mutu dan kesegarannya hingga sampai di tangan konsumen, Aghnia mempercayakan pengirimannya kepada Ninja Cold, layanan pengiriman berpendingin yang menjaga suhu produk pada suhu stabil (−18°C hingga −5°C).
Dengan teknologi cold chain ini, kandungan aktif dalam jamu — seperti enzim, antioksidan, dan vitamin — tetap terjaga, mencegah kerusakan mikroba, dan meminimalkan degradasi rasa.
Dengan ragam jenis, bentuk, dan kandungan alami, jamu di era digital ini tetap menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan secara alami.
Jamu bukan hanya warisan budaya, tetapi juga solusi kesehatan yang relevan hingga kini, baik dalam bentuk tradisional maupun modern.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
5 Rekomendasi Serum yang Bagus untuk Kulit Kusam Mulai Rp40 Ribuan
-
Lowongan Kerja Kemenkop: Usia Maksimal 60 Tahun, Gaji 7 Jutaan, Cek Syaratnya
-
Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA, D3 dan S1 Apakah Berbeda? Ini Rinciannya
-
Sulthon Kamil Harum Manis Umur Berapa? Viral Diduga Lecehkan Anak di Bawah Umur
-
6 Fakta Ledakan di Pamulang Tangsel: Rumah-rumah Hancur, Korban Berjatuhan
-
6 Rekomendasi Sunscreen yang Juga Bisa Jadi Base Makeup, Praktis Banget!
-
Kekayaan Harjo Sutanto, Konglomerat Pendiri Wings Group Wafat di Usia 102 Tahun
-
Baru Mulai Lari? Ini 3 Sepatu Hoka Terbaik untuk Pemula yang Wajib Dilirik
-
Siapa Rektor UI Sekarang? Viral Diteriaki 'Zionis' saat Acara Wisuda
-
Mama Amy Sakit Apa? Sampai Harus Jalani Operasi Serius di Singapura