Suara.com - Kepemimpinan perempuan kini memasuki babak baru yang tidak hanya berbicara soal representasi, melainkan juga soal keberlanjutan. Pemimpin perempuan masa kini dituntut mampu menjembatani nilai, pengetahuan, dan aksi nyata untuk menciptakan perubahan sosial yang bertahan panjang.
Inilah visi yang diusung oleh dua lembaga lintas negara—Wardah dari Indonesia dan Al Mujadilah Center dari Qatar—dalam membangun ekosistem kepemimpinan perempuan global yang berkelanjutan.
Kolaborasi antara Wardah dan Al Mujadilah Center bukan semata langkah diplomatik atau bisnis, melainkan perwujudan dari kepemimpinan yang berakar pada nilai spiritual dan komitmen terhadap kebermanfaatan jangka panjang.
Dalam forum Global Women Leadership Dialogue bertajuk “Leading with Purpose: Women in Faith, Business, and Global Policy,” para tokoh perempuan lintas sektor menekankan pentingnya ruang aman dan sistem pendukung untuk perempuan agar dapat tumbuh sebagai pemimpin berdampak.
“Ketika perempuan dilibatkan dalam negosiasi perdamaian, perdamaian yang tercipta cenderung lebih sustain dan berkelanjutan. Melibatkan perempuan bukan hanya soal keadilan dan kesetaraan, tetapi juga tentang memahami issue lebih dalam dan menciptakan solusi yang nyata,” tegas Retno Marsudi, Board of Council Paragon Wardah Stewardship for Global Impact, dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Sabtu (31/5/2025).
Gagasan tentang keberlanjutan tidak hanya hadir dalam konteks lingkungan, melainkan juga dalam pembangunan sumber daya manusia, penguatan komunitas, dan konsistensi gerakan. Dalam perspektif ini, perempuan memegang peran kunci. Kepemimpinan yang dibangun bukan hanya untuk saat ini, melainkan untuk generasi berikutnya.
“Sejak awal, ketika Ibu Nurhayati mendirikan Paragon, kolaborasi telah menjadi inti dari perjalanan kami. Melalui kolaborasi ini, kami tidak hanya menciptakan ruang aman bagi perempuan untuk tumbuh dan memimpin, tetapi juga menjembatani berbagai movements, exchange knowledge, dan memperluas dampak bersama di berbagai wilayah,” ujar dr. Sari Chairunnisa, Sp.KK, FINSDV, Deputy CEO ParagonCorp.
Salah satu wujud konkret dari kolaborasi ini adalah Ri’ya Young Adult Stewardship Program yang dikembangkan Al Mujadilah Center. Program ini ditujukan bagi perempuan muda usia 17–20 tahun dan dirancang untuk membentuk pemimpin yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara nilai dan sosial.
Kurikulumnya menggabungkan pembelajaran akademik, diskusi intelektual, serta pendampingan (mentorship) agar peserta dapat berkontribusi aktif pada masyarakat lokal maupun global.
Baca Juga: Ditunjuk Jadi Amiratul Hajj, Menteri PPPA Tegaskan Pelaksanaan Haji Harus Sensitif Gender
“Penting bagi kita sebagai perempuan untuk membuka pandangan kita lebih jauh dari keterbatasan sejarah, dan mengetahui secara mendalam bagaimana perempuan secara berkelanjutan membentuk sejarah sejak zaman Nabi hingga hari ini,” ujar Dr. Sohaira Siddiqui, Direktur Eksekutif Al Mujadilah Women Center.
Dalam semangat yang sama, Wardah sebagai bagian dari ParagonCorp terus memperluas komitmennya dalam pengembangan kepemimpinan perempuan. Melalui program-program seperti Women Space, House of W, hingga keterlibatan global seperti kolaborasi ini, Wardah menghadirkan inisiatif yang menyatukan nilai dan aksi, membentuk pemimpin perempuan yang mampu menjawab tantangan zaman.
“Bersama Al Mujadilah, kolaborasi ini akan melahirkan program-program konkrit seperti membangun ekosistem global bagi perempuan untuk bertumbuh dan berdampak. Hal ini merupakan sebuah langkah strategis dalam meningkatkan peran perempuan dalam memperluas kebermanfaatan yang berkelanjutan,” ujar Amalia Sarah Santi, EVP dan Global Chief Business Officer ParagonCorp.
Dalam dunia yang makin saling terhubung dan kompleks, perempuan yang memimpin dengan nilai dan visi berkelanjutan tidak hanya membawa harapan baru, tetapi juga arah baru—yang tidak sekadar menjawab kebutuhan hari ini, tetapi juga menyiapkan pijakan untuk masa depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Mengenal Apa Itu Beras Kernel yang Viral di TikTok, Apakah Aman Dikonsumsi?
-
Pakai Sunscreen Malah Bikin Wajah Jadi Abu-Abu, Apa yang Salah? Ini Kata Dokter
-
Ciri-Ciri Sepatu Nyaman untuk Lansia, Intip 4 Rekomendasinya yang Terbaik
-
15 Negara dengan Gaji Anggota DPR Tertinggi, Indonesia Termasuk?
-
Skincare Apa yang Bagus untuk Usia 40 Tahun ke Atas? Simak Tips Anti Aging yang Efektif
-
Profil Arindi Putry, Persit yang Viral Mainkan Keyboard Remix Koplo
-
12 Rekomendasi Sunscreen Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas: Pilihan Terbaik, Harga Terjangkau
-
Profil Nono Anwar Makarim, Ayah Nadiem yang Pernah Jadi Garda Depan KPK
-
Perjalanan Karier Nadiem Makarim: dari Zalora, Bos Gojek, hingga Mendikbudristek yang Kontroversial
-
Maulid Nabi Bukan Sekadar Seremoni: Menag Ajak Renungkan Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan Nyata