Suara.com - Sebagian masyarakat Jawa masih meyakini bahwa bulan Suro adalah waktu yang kurang baik untuk melangsungkan pernikahan.
Keyakinan ini menimbulkan pertanyaan penting, mengapa tidak boleh menikah di bulan Suro?
Apakah larangan tidak boleh menikah di bulan suro tersebut benar adanya atau sekadar mitos turun-temurun?
Untuk memahami hal ini, mari kita lihat dari sudut pandang budaya dan agama, agar Anda bisa mengambil keputusan berdasarkan informasi yang lebih lengkap.
Apakah Ada Larangan Menikah di Bulan Suro?
Secara budaya, bulan Suro dianggap sebagai bulan keramat dalam kalender Jawa. Suro adalah padanan dari bulan Muharram dalam kalender Hijriah.
Dalam kepercayaan Jawa, bulan ini merupakan waktu untuk introspeksi, berdoa, dan menjauh dari keramaian atau pesta.
Oleh karena itu, mengadakan acara besar seperti pernikahan dianggap kurang pantas karena bertolak belakang dengan nuansa spiritual yang hening.
Masyarakat tradisional Jawa percaya bahwa menikah di bulan Suro bisa membawa kesialan atau bahkan bencana dalam rumah tangga.
Inilah salah satu alasan mengapa tidak boleh menikah di bulan Suro menurut kepercayaan setempat.
Keyakinan ini telah diwariskan turun-temurun, meskipun tidak semua orang Jawa lagi meyakininya secara mutlak.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada hukum tertulis dalam adat Jawa yang benar-benar melarang pernikahan di bulan Suro.
Semua kembali pada pilihan pribadi dan tradisi keluarga masing-masing.
Pandangan Islam Mengenai Larangan Menikah di Bulan Suro
Dalam Islam, bulan Muharram yang sama dengan bulan Suro merupakan bulan mulia dan penuh berkah.
Justru, banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam terjadi di bulan ini.
Tidak ada satu ayat Al-Qur’an atau hadis sahih yang menyebutkan larangan menikah di bulan Muharram.
Pandangan ulama sepakat bahwa menikah di bulan Suro tidak dilarang dalam Islam.
Keyakinan bahwa bulan ini membawa sial jika digunakan untuk pernikahan tidak memiliki dasar syariat.
Sebaliknya, menikah adalah ibadah yang baik dilakukan kapan saja, termasuk di bulan Suro.
Dalam Surah An-Nur ayat 32 juga telah dijelaskan bahwa Allah SWT tidak membatasi waktu tertentu untuk melangsungkan pernikahan.
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nur: 32)
Jadi, bila Anda bertanya mengapa tidak boleh menikah di bulan Suro dari sudut pandang Islam, jawabannya adalah tidak ada larangan.
Selama niatnya baik dan prosesnya sesuai syariat, maka pernikahan di bulan ini tetap sah dan diberkahi.
Pandangan Kristen Mengenai Larangan Menikah di Bulan Suro
Dalam agama Kristen, tidak ada aturan khusus yang melarang umatnya menikah pada bulan tertentu, termasuk bulan Suro.
Kalender liturgi Kristen tidak mengenal istilah bulan sial atau waktu pantangan menikah. Oleh karena itu, larangan ini tidak dikenal dalam tradisi Kristen.
Umat Kristiani lebih menekankan kesiapan spiritual dan komitmen pasangan yang akan menikah daripada waktu atau bulan pelaksanaan pernikahan.
Jika Anda beragama Kristen dan bertanya-tanya mengapa tidak boleh menikah di bulan Suro, maka jawabannya adalah: tidak ada alasan teologis untuk menghindarinya.
Bagi pemeluk Kristen, yang terpenting adalah berdoa dan memohon bimbingan Tuhan dalam setiap keputusan, termasuk memilih waktu terbaik untuk menikah.
Demikian informasi mengenai mitos terkait larangan menikah di bulan suro. Selama Anda meyakini bahwa itu adalah waktu yang penuh berkah dan kesiapan, tak ada larangan.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
-
Menikah di Bulan Suro Boleh atau Tidak? Waktu Pernikahan Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid Diperdebatkan
-
9 Artis Nikah di Bulan Suro 2024 Termasuk Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid, Benarkah Pamali?
-
Deretan Artis Ini Nikah di Bulan Suro seperti Aaliyah-Thariq, Ada yang Pilih 'Tanggal Keramat'
-
Dear Aaliyah dan Thariq Halilintar, Ini Hukum Menikah di Bulan Suro dalam Islam: Bolehkah?
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Sensasi Ngopi Ekstrem di Gelas -86 Derajat: Pahit, Creamy, dan Lembut dalam Satu Tegukan
-
Kalender Jawa 29 Oktober 2025: Weton Rabu Wage, di Antara Sial dan Berkah Menurut Primbon
-
Kelezatan Kuliner Jawa Timur, Ini 5 Hidangan Terbaik yang Tak Boleh Terlewatkan
-
Ashanty Pakai LED Face Mask di Rutinitas Skincare Pagi, Apa Manfaatnya?
-
Fakta-fakta Pakaian Bekas Impor: Dari Mana Asal Negara Baju Thrifting?
-
7 Rekomendasi Day Cream dengan SPF: Melembapkan dan Lindungi Kulit dari Munculnya Flek Hitam
-
4 Shio Paling Beruntung Besok 29 Oktober 2025, Siapa Saja yang Hoki?
-
Urutan Skincare Scarlett untuk Atasi Flek Hitam dari Pagi hingga Malam
-
Cuaca Ekstrem Mengancam Kulit? Ini 4 Rahasia Perawatan Wajah
-
Pabrik Aqua Disidak KDM: Dituduh Penyebab Banjir, Padahal Dulu Dapat Penghargaan Ridwan Kami