Lebih dari itu, bantu anak mengembangkan proyek lingkungan kecil di sekolah atau lingkungan sekitar. Misalnya, gerakan membawa botol minum sendiri, menanam pohon bersama teman, atau mengedukasi teman-teman lewat poster buatan mereka sendiri.
Menjadi Pendamping, Bukan Menggurui
Yang terpenting, biarkan anak memimpin rasa ingin tahunya. Jika mereka bertanya sesuatu yang belum Anda ketahui, jujurlah. Dengan begitu, anak belajar bahwa proses mencari jawaban bisa menyenangkan dan membangun kebersamaan.
Perubahan iklim bukan hanya tantangan sains, tetapi juga soal empati, kepedulian, dan aksi kolektif. Saat anak merasa didengar, diajak berpikir, dan diberi peran nyata, mereka tak hanya lebih memahami masalah ini—mereka juga tumbuh sebagai generasi yang peduli dan siap menjaga Bumi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
10 Cara Mengatasi Skin Barrier Rusak selain Memakai Produk Skincare
-
5 Rekomendasi Translucent Powder Merek Lokal, Tak Kalah dengan Brand Luar
-
Mawatu, Pusat Gaya Hidup dan Pariwisata Terpadu Baru di Labuan Bajo
-
Ramadan 2026 Berapa Minggu Lagi? Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 18 Februari
-
LocknLock Buka Store Baru di Ayani Mega Mall Pontianak untuk Perluas Jaringan Ritel
-
TPJF 2025, Satu Dekade Merajut Budaya dan Musik Jazz dalam A Culture Resonance
-
5 Produk Paling Laris di MOP Beauty Milik Tasya Farasya, Punya Translucent Powder Juara
-
Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Ala Cover Album SZA, Hasil Dijamin Mirip Asli
-
Isi Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 yang Dicabut Erick Thohir, Sempat Jadi Polemik?
-
7 Daftar Ikan Laut yang Tidak Aman Dikonsumsi, Mengandung Racun Berbahaya