Suara.com - Bayangkan sebuah perangkat elektronik yang bisa menjalankan fungsinya dan kemudian lenyap tanpa jejak—tanpa menyisakan sampah, tanpa merusak lingkungan, dan bahkan bisa dicerna tubuh.
Inovasi seperti ini tidak lagi hanya milik film fiksi ilmiah. Peneliti dari Amerika Serikat baru saja membuka jalan menuju masa depan perangkat elektronik yang benar-benar bisa larut, dengan tenaga dari probiotik.
Mengubah Probiotik Menjadi Sumber Energi
Tim dari Universitas Binghamton, dipimpin oleh Prof. Seokheun "Sean" Choi, tengah mengembangkan apa yang disebut sebagai “elektronik transien”—perangkat elektronik sekali pakai yang dapat hancur secara alami setelah digunakan.
Tidak seperti perangkat elektronik biasa yang menyumbang limbah elektronik global, perangkat ini bersifat bioresorbable, artinya dapat terurai secara aman di dalam tubuh atau lingkungan tanpa meninggalkan zat beracun.
Yang paling menarik, sumber energi perangkat ini bukan baterai konvensional, melainkan bakteri probiotik—mikroorganisme yang biasanya kita temui dalam yogurt atau suplemen kesehatan.
Dari Gagal Menjanjikan, Menuju Terobosan
Awalnya, hasil penelitian tidak terlalu menggembirakan. Probiotik memang aman, tapi tidak semua terbukti bisa menghasilkan listrik.
Namun tim peneliti tidak berhenti di sana. Mereka memodifikasi permukaan elektroda agar lebih ramah bagi bakteri dengan lapisan berpori dan kasar menggunakan polimer dan nanopartikel. Hasilnya? Kemampuan pembangkitan listrik meningkat secara signifikan.
Baca Juga: 19 Ton Sampah Plastik Berhasil Dicegah Lewat Program Ekonomi Sirkular
Untuk memperkuat konsep, kertas pelapis elektroda juga dirancang untuk larut dalam kondisi asam, menjadikannya cocok untuk digunakan dalam lingkungan tercemar atau di dalam sistem pencernaan manusia.
Menuju Masa Depan yang Lebih Bersih
Walau daya yang dihasilkan masih kecil, teknologi ini merupakan bukti konsep bahwa bakteri baik bisa menjadi sumber energi bersih masa depan.
Aplikasinya bisa luas: dari sensor lingkungan sekali pakai, hingga alat medis yang bisa larut dalam tubuh tanpa operasi pengangkatan.
Prof. Choi dan timnya kini tengah mengembangkan versi lebih kuat, dengan menghubungkan beberapa unit baterai biologis secara seri atau paralel untuk meningkatkan daya. Mereka juga ingin mengetahui jenis probiotik mana yang paling efektif dalam menghasilkan energi.
Mengapa Ini Penting untuk Lingkungan?
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
Terkini
-
36 Nama Bayi Laki-Laki Islami Modern yang Belum Banyak Dipakai
-
5 Alasan Synchronize Fest 2025 Wajib Masuk Daftar Konsermu Minggu Ini!
-
Viral Banget, DAVIENA Skincare Apakah Sudah BPOM? Cek Varian Apa Saja yang Sudah Terdaftar
-
Stop Abaikan! Kulit Anak Lebih Rentan Rusak Akibat Sinar Matahari
-
Terpopuler: Mata Anies Baswedan Kedutan usai Disebut Prabowo, Gaji Pegawai PLN Bikin Penasaran
-
Promo Gratis Pajak Tiket Pesawat dan Diskon Hingga 30 Persen untuk Kereta serta Kapal
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria