Suara.com - Siapa sangka, dari sebuah sungai di pedalaman Riau, lahir sebuah fenomena global? Itulah yang terjadi dengan Pacu Jalur, tradisi balap perahu khas Kuantan Singingi yang baru-baru ini viral di media sosial.
Sebuah video menampilkan seorang anak laki-laki berdiri penuh semangat di ujung perahu, gerakannya energik, penuh karisma, seolah menyalurkan “aura” untuk mendongkrak semangat timnya.
Aksi ini menginspirasi tren global bertajuk “aura farming”, yang bahkan diikuti oleh para pesohor dunia. Namun lebih dari sekadar tren sesaat, momen viral ini menjadi jembatan emas untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke panggung internasional.
Dari Tradisi ke Tren Dunia
Pacu Jalur bukan tradisi baru. Sejarahnya dipercaya telah dimulai sejak abad ke-17 sebagai bentuk hiburan rakyat sekaligus wujud gotong royong antarmasyarakat di Kuantan Singingi.
Dalam perlombaan ini, satu perahu bisa diisi hingga puluhan pendayung yang mendayung serempak, dengan seorang penari di ujung perahu yang bertugas membakar semangat.
Inilah simbol semangat kolektif, kerja tim, dan harmoni yang merefleksikan jiwa bangsa Indonesia. Melihat besarnya potensi budaya ini, AirAsia MOVE pun tergerak.
Mereka mengajak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara untuk mengeksplorasi festival perahu dayung lainnya yang tersebar di berbagai daerah Nusantara.
Marketing Manager AirAsia MOVE Indonesia, Amelia Virginia, menyampaikan bahwa pihaknya siap memfasilitasi perjalanan ke pelosok Indonesia untuk menyaksikan langsung keunikan budaya ini.
Baca Juga: Ibu Penjual Snack Klarifikasi Usai Viral Bertemu Raffi Ahmad: Saya Tidak Dibantu
“Melihat popularitas Pacu Jalur yang kini dikenal dunia, semakin memotivasi kami untuk mengajak traveler internasional datang dan menyelami kekayaan budaya Indonesia,” ujar Amelia.
Festival Balap Perahu di Berbagai Penjuru Negeri
Indonesia tidak kekurangan festival perahu dayung yang sarat nilai sejarah, semangat kebersamaan, dan daya tarik visual yang luar biasa. Berikut beberapa yang tak kalah meriah:
1. Lomba Dayung Jukung – Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Diadakan setiap 17 Agustus di Sungai Martapura, perlombaan ini adalah bentuk perayaan Hari Kemerdekaan yang juga melestarikan jukung, perahu tradisional Banjar.
Dimulai sejak 1924, event ini melibatkan masyarakat dari segala usia dan menjadi kebanggaan warga Banjarmasin, “Kota Seribu Sungai”.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Gen Z Melek Finansial: Aplikasi AI Hingga Boardgame Ubah Cara Anak Muda Mengelola Uang!
-
16 Arti Mimpi Gigi Copot: Mengungkap Makna dari Primbon Jawa, Islam, dan Psikologi
-
Biodata dan Profil Rinaldy Yunardi: Jenius Perancang Mahkota Kylie Jenner
-
7 Sunscreen Terbaik untuk Olahraga, Jaga Kulit Tetap Glowing Mulai Rp30 Ribuan
-
6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
-
4 Rekomendasi Parfum yang Tahan Lama, Sekali Semprot Wangi Menempel Sepanjang Hari
-
4 Sunscreen Wardah untuk Mencerahkan Kulit, Cegah Flek Hitam dari Paparan Matahari
-
Glamping Lakeside Alahan Panjang Buka Sejak Kapan? Tak Berizin, Kini Disanksi Buntut Bulan Madu Maut
-
Aries Cocok dengan Zodiak Apa? Ini 5 Pasangan yang Bisa Mengimbangi Energi Api Aries
-
Glamor Kabaret Hadir di Jakarta: Perpaduan Spektakuler Fashion dan Mixology