Suara.com - Fenomena Rojali, Rohana, hingga Robeli tengah menjadi pembicaraan hangat di media sosial dan pemberitaan ekonomi Indonesia. Istilahistilah unik ini menggambarkan perilaku pengunjung mal yang berbeda-beda, mulai dari sekadar jalan-jalan tanpa belanja hingga datang dengan tujuan membeli. Banyak orang penasaran dengan asal usul Rojali Rohana Robeli, yang ternyata memiliki kisah menarik dan bahkan disebut bermula dari legenda “Rocita”, sosok yang dijuluki sebagai penguasa mal.
Tren ini juga menjadi bagian dari fenomena belanja di mal Indonesia yang terus berkembang pasca-pandemi. Perilaku konsumen di pusat perbelanjaan kini tak hanya soal transaksi, tetapi juga pengalaman sosial, hiburan, dan gaya hidup.
Tak heran, istilah seperti Rojali, Rohana, dan Robeli dengan cepat viral karena dekat dengan kebiasaan masyarakat perkotaan. Ternyata, awal mula istilah ini adalah kebiasaan pengunjung “cuci mata”, yang kemudian menciptakan istilah Rocita, menjadi pelanggan yang benar-benar berbelanja.
1. Rojali: Rombongan Jarang Beli
Rojali adalah singkatan dari Rombongan Jarang Beli. Istilah ini muncul untuk menyindir kelompok pengunjung mal yang datang beramai-ramai, tetapi hampir tidak berbelanja. Mereka biasanya hanya berjalan-jalan, berfoto di spot estetik, atau nongkrong di food court.
Fenomena Rojali sangat umum terlihat di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, terutama saat akhir pekan. Menurut pengamat ritel, meski tidak banyak membeli, keberadaan Rojali tetap bermanfaat bagi mal karena membantu menciptakan keramaian dan meningkatkan traffic pengunjung.
2. Rohana
Setelah Rojali, muncullah istilah Rohana, yang kerap diartikan sebagai Rombongan Hanya Nanya atau plesetan lain yang menekankan kebiasaan sekadar melihat-lihat tanpa membeli. Rohana biasanya datang dalam kelompok kecil atau keluarga, menikmati suasana, dan fokus pada hiburan visual daripada transaksi.
Liputan media terdahulu di tahun 2000-an menyebut bahwa “nenek moyang” istilah ini adalah sosok legenda urban bernama Rocita atau Rombongan Cuci Mata, yang disebut sebagai penguasa mal. Kisah ini muncul untuk menekankan bahwa perilaku melihat-lihat tanpa belanja bukan hal baru, hanya saja kini dikemas dalam istilah lucu dan viral.
Baca Juga: Kelas Menengah Kritis, Fenomena 'Rojali' dan 'Rohana' Hantui Ekonomi RI
3. Robeli: Rombongan Benar-Benar Beli
Berbeda dari dua istilah sebelumnya, Robeli adalah singkatan dari Rombongan Benarbenar Beli. Kelompok pengunjung ini datang ke mal dengan niat jelas untuk belanja dan melakukan transaksi nyata. Bagi tenant mal dan pemilik toko, Robeli adalah harapan karena memberikan kontribusi langsung terhadap penjualan.
Fenomena Robeli mulai terlihat meningkat seiring banyaknya program diskon, pameran produk, dan promosi kreatif di pusat perbelanjaan. Kehadiran Robeli menandakan pergeseran dari perilaku pasif (Rojali dan Rohana) ke perilaku konsumtif yang menguntungkan.
Ketiga istilah ini kini jadi bagian dari strategi marketing, di mana pengelola mal berupaya mengubah pengunjung dari Rojali atau Rohana menjadi Robeli melalui promosi dan pengalaman belanja yang menarik.
Fenomena Rojali, Rohana, dan Robeli menunjukkan betapa uniknya perilaku belanja di mal Indonesia. Dari asal usulnya yang dikaitkan dengan Rocita sang “penguasa mal” hingga dampaknya pada ekonomi ritel, istilah ini kini menjadi bagian dari tren lifestyle dan strategi pemasaran.
Bagi pelaku usaha, memahami asal usul Rojali Rohana Robeli bukan hanya penting untuk mengikuti tren viral, tetapi juga sebagai acuan dalam merancang strategi pemasaran yang efektif di pusat perbelanjaan. Dengan memanfaatkan promosi kreatif, diskon musiman, hingga kolaborasi digital marketing, pengunjung yang awalnya sekadar Rojali atau Rohana bisa diubah menjadi Robeli yang benar-benar berbelanja.
Berita Terkait
-
Rojali dan Rohana: Kisah Pilu di Balik Ramainya Mal, Siapa yang Salah?
-
Rojali dan Rohana Ada di GIIAS 2025, Bukti Daya Beli Lagi Berat Tapi Mimpi Orang RI Bagus!
-
GIIAS 2025 Ramai Pengunjung, Tapi Bosnya Khawatir Ada "Rojali" dan "Rohana"
-
Kelas Menengah Kritis, Fenomena 'Rojali' dan 'Rohana' Hantui Ekonomi RI
-
Arti Kata "Rohana" dan "Rojali" yang Viral di Medsos, Ternyata Ada Fenomena Meresahkan di Baliknya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
7 Rekomendasi Smartwatch Akurat Pengukur HR Terbaik, Harga Ramah di Kantong
-
Stop Iritasi! Brand Skincare Korea Berbasis Sains Ini Teruji Kuat Melawan Polusi dan Kelembapan
-
5 Sepatu Running Adidas Ori Terbaik: Nyaman Buat Harian sampai Lari Maraton
-
7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas, Bye Wajah Kusam
-
6 Cushion Lokal Murah untuk Ibu Rumah Tangga dengan Coverage Buildable
-
Apa Itu Siklon Tropis? Simak 3 Fenomena yang Perlu Diwaspadai di Indonesia
-
Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
-
Liburan Akhir Tahun Jadi Tak Biasa: Menjelajah Dunia Tahilalats di Bens Backyard
-
Panthenol vs Ceramide, Lebih Ampuh Mana untuk Perbaiki Skin Barrier?
-
7 Sepatu Running Lokal Selevel Adidas Adizero, Mulai Rp300 Ribuan