Mimpi Gigi Copot Pertanda Apa? Ini Penjelasannya Menurut Islam dan Primbon Jawa

Suara.com - Mimpi gigi copot adalah salah satu pengalaman tidur paling umum dan meresahkan yang dialami banyak orang.

Setelah mimpi buruk itu, kita sering terbangun dengan perasaan cemas, jantung berdebar, dan timbul pertanyaan tentang apa maknanya.

Di tengah berbagai mitos yang beredar, Islam juga memiliki pandangan tersendiri mengenai tafsir mimpi.

Mengutip nu.or.id, salah satu rujukan paling terkenal dalam bidang ini adalah kitab karya Ibnu Sirin, seorang Ulama yang ahli dalam menafsirkan mimpi dalam kitab Tafsir al-Ahlam berikut ini:

حركة بعض الأسنان دليل على ما هو تأويله في المرض وسقوطه وضياعه دليل على موته أو غيبته عنه غيبة من لايعود إليه 

Artinya: Mimpi sebagian gigi goyang menunjukkan ada seseorang yang sakit. Sedangkan mimpi copotnya gigi atau hilangnya gigi menunjukkan matinya seseorang atau perginya seseorang layaknya perginya orang yang tak akan kembali padanya (Ibnu Sirin, Tafsir al-Ahlam, halaman 110).

Meninggalnya seseorang dalam tafsir mimpi itu tergantung bagian gigi yang goyang atau copot.

1. Gigi Atas: Diartikan sebagai anggota keluarga dari pihak laki-laki atau dari garis keturunan ayah.

2. Gigi Bawah: Dipercaya mewakili anggota keluarga dari pihak perempuan atau dari garis keturunan ibu.

Baca Juga: Menguak Arti Mimpi Pindah Rumah Menurut Primbon Jawa dan Islam, Pertanda Perubahan?

3. Gigi Taring: Orang yang dituakan atau menjadi kepala keluarga di rumahnya.

4. Gigi Seri Kanan: Ayah

5. Gigi Seri Kiri: Paman

Apabila ayah dan paman sudah meninggal, maka diartikan saudara laki-laki atau anak laki-laki.

Jika keduanya tidak ada atau sudah meninggal, diartikan dua teman akrab dengan orang yang bermimpi gigi copot tersebut.

6. Gigi Geraham: Kakek atau anak laki-laki

7. Gigi Seri Bawah Kanan: Ibu

8. Gigi Seri Bawah Kiri: Bibi dari ayah

Jika keduanya sudah meninggal, diartikan dua saudara perempuan atau dua anak perempuan.

9. Gigi Taring Bawah: Perempuan yang dituakan atau yang menjadi kepala keluarga.

10. Gigi Geraham Bawah: Anggota keluarga waita yang jauh atau anak perempuan kecil.

Pada akhirnya, mimpi gigi copot adalah sebuah bunga tidur yang maknanya sangat simbolis dan tidak pasti.

Hal terpenting bagi seorang Muslim adalah tidak menggantungkan nasibnya pada mimpi, melainkan pada doa, ikhtiar, dan tawakal kepada Allah SWT.

Mimpi Gigi Copot Menurut Primbon Jawa

Melalui Primbon, mimpi gigi copot bukanlah sekadar bunga tidur, melainkan sebuah sasmita atau firasat dari alam gaib.

Primbon Jawa mengartikan gigi sebagai lambang dari keluarga, sanak saudara, dan kerabat terdekat.

Oleh karena itu, kondisi yang menimpa gigi dalam mimpi dipercaya merefleksikan kondisi yang akan terjadi pada lingkaran keluarga si pemimpi.

Primbon membaginya berdasarkan letak gigi yang copot, setiap posisi mewakili anggota keluarga yang berbeda.

Gigi Bagian Atas: Simbol Keluarga dari Ayah

Gigi bagian atas secara umum melambangkan kerabat dari garis keturunan ayah.

Jika gigi seri atas yang copot, ini seringkali dihubungkan dengan orang tua (ayah atau ibu), anak, atau saudara kandung.

Sementara itu, gigi taring atas bisa menjadi pertanda bagi paman atau bibi dari pihak ayah.

Gigi Bagian Bawah: Simbol Keluarga dari Ibu

Sebaliknya, gigi bagian bawah mewakili keluarga dari garis keturunan ibu.

Jika gigi bawah Anda yang copot dalam mimpi, firasatnya seringkali diarahkan kepada kerabat dari pihak ibu, seperti kakek-nenek, paman-bibi, atau sepupu dari garis maternal.

Gigi Geraham: Simbol Kerabat Jauh atau Tetua

Gigi geraham, baik atas maupun bawah, melambangkan anggota keluarga yang hubungannya lebih jauh atau orang yang sangat dituakan dan dihormati.

Bisa jadi kakek buyut, nenek buyut, atau sesepuh dalam trah keluarga besar.

Copotnya gigi geraham sering diartikan sebagai pertanda akan berpulangnya seorang tetua.

Gigi Taring: Simbol Pilar Keluarga

Gigi taring dianggap sebagai gigi yang paling kuat dan menjadi simbol dari pilar atau kepala keluarga.

Mimpi gigi taring copot seringkali menjadi firasat yang paling mengkhawatirkan karena dihubungkan langsung dengan kondisi kesehatan atau keselamatan kepala rumah tangga.