Suara.com - Di tengah gempuran tren skincare yang menjanjikan kulit glowing dan mulus ala selebriti Korea, banyak dari kita yang rela mencoba berbagai produk. Mulai dari serum, pelembap, hingga masker wajah, semua dicoba demi mendapatkan hasil maksimal.
Namun, pernahkah kamu berhenti sejenak dan benar-benar membaca daftar kandungan di balik kemasan produk favoritmu?
Faktanya, tidak semua bahan yang terkandung dalam produk perawatan kulit diciptakan setara. Beberapa di antaranya justru berpotensi memicu masalah baru, mulai dari iritasi ringan, jerawat parah, hingga risiko kesehatan jangka panjang. Menjadi konsumen cerdas adalah kunci utama.
Para ahli dermatologi menyarankan untuk lebih waspada terhadap beberapa kandungan spesifik yang lebih banyak membawa mudarat daripada manfaat.
Berikut adalah daftar kandungan dalam skincare yang sebaiknya kamu hindari agar investasi perawatan kulitmu tidak berujung sia-sia.
1. Sulfat (SLS dan SLES)
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES) adalah agen pembuat busa yang sangat umum ditemukan dalam sabun cuci muka, sampo, dan sabun mandi.
Efek busa melimpah memang memberikan sensasi bersih, tetapi di baliknya, sulfat bekerja terlalu keras hingga mengikis lapisan minyak alami (sebum) yang berfungsi sebagai pelindung kulit.
Akibatnya, kulit menjadi kering, ketat, rentan iritasi, bahkan bisa memicu eksim dan dermatitis bagi pemilik kulit sensitif.
Baca Juga: Buktikan Eksistensi Sebagai Dokter Kecantikan, Reza Gladys Lakukan Gebrakan di Pusat Kota Jakarta
2. Paraben
Paraben (seperti methylparaben, propylparaben) adalah pengawet yang sangat efektif untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri dalam produk. Namun, penggunaannya semakin kontroversial.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paraben dapat meniru hormon estrogen dalam tubuh, yang berpotensi mengganggu keseimbangan hormonal. Bagi kulit, paraben juga dikenal sebagai salah satu pemicu reaksi alergi dan iritasi.
3. Alkohol Denat (Denatured Alcohol)
Penting untuk membedakan alkohol "jahat" dan alkohol "baik" (fatty alcohol seperti cetyl alcohol). Alkohol denat, yang sering tercantum sebagai SD alcohol atau alcohol denat, memberikan sensasi cepat kering dan ringan pada produk seperti toner atau sunscreen.
Namun, dalam jangka panjang, ia sangat mengeringkan kulit dan merusak skin barrier. Ketika pelindung kulit rusak, kulit menjadi lebih rentan terhadap bakteri, polusi, dan masalah jerawat.
4. Pewangi Sintetis (Fragrance/Parfum)
Siapa yang tidak suka skincare dengan wangi yang menenangkan? Sayangnya, di balik label "Fragrance" atau "Parfum", bisa tersembunyi ratusan campuran bahan kimia yang tidak diungkapkan oleh produsen.
Pewangi adalah salah satu penyebab utama dermatitis kontak alergi. Jika kulitmu sensitif, mudah memerah, atau gatal setelah menggunakan produk baru, wewangian sintetis bisa jadi biang keladinya.
5. Formaldehida (Formaldehyde)
Dikenal sebagai karsinogen (zat pemicu kanker), formaldehida dan bahan-bahan yang melepaskannya (formaldehyde-releasers seperti DMDM hydantoin, quaternium-15) masih digunakan sebagai pengawet dalam beberapa produk kosmetik. Zat ini sangat keras dan dapat menyebabkan iritasi kulit yang parah serta reaksi alergi.
6. Hydroquinone
Ini adalah agen pencerah kulit yang sangat kuat untuk mengatasi hiperpigmentasi. Namun, penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter yang ketat.
Penggunaan tanpa resep dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kondisi yang disebut ochronosis, di mana kulit justru menjadi gelap kebiruan secara permanen. Di banyak negara, penggunaannya dalam produk over-the-counter sudah dilarang.
7. Merkuri (Mercury)
Ini adalah bahan paling berbahaya yang wajib dihindari. Merkuri sering ditemukan dalam krim pemutih ilegal yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Efeknya memang instan memutihkan, tetapi racunnya dapat merusak kulit secara permanen, menyebabkan kerusakan ginjal, dan gangguan saraf. Pastikan selalu membeli produk yang sudah memiliki izin edar resmi dari BPOM.
8. Oksibenzon (Oxybenzone)
Kandungan ini umum ditemukan dalam chemical sunscreen. Fungsinya memang efektif melindungi kulit dari sinar UV, tetapi ia juga berpotensi sebagai pengganggu endokrin dan merupakan salah satu alergen yang paling umum dalam tabir surya. Selain itu, oxybenzone juga terbukti merusak terumbu karang di lautan.
9. Phthalates
Zat kimia ini sering digunakan untuk membuat wangi pada produk tahan lebih lama dan meningkatkan daya serap produk. Sama seperti paraben, phthalates juga merupakan pengganggu endokrin yang dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan reproduksi.
10. Triklosan (Triclosan)
Dulu sering ditemukan dalam produk antibakteri, termasuk sabun cuci muka untuk jerawat. Namun, penggunaannya kini sangat dibatasi karena dapat mengganggu hormon tiroid dan berkontribusi terhadap resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Berita Terkait
-
Buktikan Eksistensi Sebagai Dokter Kecantikan, Reza Gladys Lakukan Gebrakan di Pusat Kota Jakarta
-
4 Face Mist Panthenol Ampuh Redakan Kulit Kemerahan Akibat Cuaca Panas!
-
6 Skincare Lokal Terbaik yang Aman dan Halal, Jadi Andalan Atasi Masalah Kulit
-
4 Toner Matcha Kaya Antioksidan, Solusi Kulit Berminyak dan Kemerahan
-
Siap-siap War Diskon! 5 Brand Skincare Lokal Bikin Promo Spesial Hari Kemerdekaan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Viral 'Rp10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat', Berapa Uang Belanja Ideal Menurut Islam?
-
Kapan Pelantikan PPPK Paruh Waktu 2025? Ketahui Jadwal Resminya
-
Makan Pakai Sendok vs Tangan, Mana Lebih Sehat? Disinggung Prabowo di Tengah Kasus MBG
-
Bisnis Digital Jadi Jurusan Kuliah Favorit Gen Z, Apa Saja yang Dipelajari?
-
Maraton Jadi Alasan Utama Wisata: Tren Baru Pecinta Traveling
-
Lebih Bagus Sunscreen SPF 30 atau 50? Simak Penjelasan Ahli biar Gak Asal Pakai Lagi
-
Siap-Siap Healing! Ini Jadwal Long Weekend 2026, Ada Libur Panjang hingga 7 Hari
-
Sirene "Tot Tot Wuk Wuk" dan Lampu Strobo Hanya untuk Kendaraan Tertentu, Ini Daftarnya
-
5 Stages of Grief dalam Perceraian, Kamu di Tahap Mana?
-
Berapa Harga Parfum Kolaborasi Nagita Slavina dengan Rahasia Fragrance? Wanginya Feminin dan Elegan