- Weton: Jumat Pon memiliki nilai neptu 13, yang merupakan hasil penjumlahan dari hari Jumat (6) dan pasaran Pon (7).
- Wuku: Siklus mingguan pada hari ini adalah Wuku Dhukut, yang digunakan untuk menentukan penanda waktu dalam siklus 210 hari.
- Pergantian Hari: Berbeda dari kalender Masehi, hari dalam sistem Jawa dimulai saat matahari terbenam atau waktu Maghrib tiba.
Suara.com - Hari ini, Jumat, 29 Agustus 2025, menjadi hari yang istimewa dalam sistem penanggalan Jawa. Momen ini bukan sekadar pergantian tanggal dalam kalender Masehi yang kita gunakan sehari-hari.
Bagi masyarakat yang masih memegang teguh tradisi Jawa, hari ini memiliki penanda waktu yang khas. Hari ini dikenal sebagai Jumat Pon, sebuah kombinasi unik yang kaya akan makna filosofis.
Sistem penanggalan Jawa adalah warisan budaya yang kompleks dan sarat akan nilai-nilai luhur. Keberadaannya merupakan bukti perpaduan antara kearifan lokal dengan pengaruh budaya Islam.
Menurut catatan sejarah, kalender ini mulai digunakan secara resmi pada masa pemerintahan Sultan Agung dari Kerajaan Mataram Islam. Tujuannya adalah untuk menyatukan sistem penanggalan Saka yang Hindu-Buddha dengan kalender Hijriah.
Dengan demikian, lahirlah sebuah sistem kalender yang unik. Sistem ini mampu menjembatani tradisi lama dengan ajaran baru yang masuk ke tanah Jawa.
Berdasarkan perhitungan yang berlaku, tanggal 29 Agustus 2025 bertepatan dengan 5 Mulud 1959 Dal dalam kalender Jawa. Bulan Mulud sendiri merupakan bulan yang istimewa karena bertepatan dengan bulan Rabiul Awal dalam kalender Islam.
Bulan ini identik dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, nuansa spiritual sering kali lebih terasa sepanjang bulan Mulud bagi masyarakat Jawa.
Setiap hari dalam kalender Masehi memiliki padanan yang spesifik dalam kalender Jawa. Hal ini mencakup hari, pasaran, wuku, dan neptu yang semuanya membentuk sebuah kesatuan interpretasi.
Weton Hari Ini
Baca Juga: Inilah Tafsir Weton Kamis Pon 2025, Rezeki Kesehatan Asmara dan Hubungan Sosial
Pada hari ini, 29 Agustus 2025, sistem tersebut menandainya sebagai hari Jumat dengan pasaran Pon. Kombinasi inilah yang kemudian dikenal luas dengan sebutan weton Jumat Pon.
Weton merupakan konsep inti dalam primbon Jawa yang digunakan untuk berbagai keperluan. Mulai dari menentukan hari baik untuk hajatan hingga membaca karakter seseorang berdasarkan hari kelahirannya.
Weton adalah siklus yang memadukan antara siklus tujuh hari (saptawara) dari kalender Masehi dengan siklus lima hari pasaran (pancawara) dari kalender Jawa. Pancawara ini terdiri dari Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Pasaran Pon, yang menjadi bagian dari weton hari ini, memiliki makna dan nilai tersendiri. Setiap pasaran dalam budaya Jawa sering kali dihubungkan dengan arah mata angin dan warna tertentu.
Siklus pasaran ini terus berputar tanpa henti. Perpaduannya dengan siklus mingguan menciptakan 35 kombinasi weton yang berbeda, salah satunya adalah Jumat Pon.
Selain weton, elemen penting lainnya adalah neptu. Neptu adalah nilai atau angka yang diberikan pada setiap hari dan pasaran.
Nilai-nilai ini kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan neptu weton yang digunakan dalam berbagai perhitungan primbon. Hari Jumat memiliki neptu 6, sementara pasaran Pon memiliki neptu 7.
Dengan demikian, weton Jumat Pon memiliki jumlah neptu sebesar 13. Angka ini didapat dari penjumlahan nilai hari Jumat (6) dan nilai pasaran Pon (7).
Angka neptu 13 ini dianggap memiliki karakteristik tersendiri. Dalam khazanah primbon, nilai neptu sering digunakan untuk melihat kecocokan jodoh, potensi rezeki, hingga watak seseorang.
Wuku Hari Ini
Komponen lain yang tak kalah penting dalam melengkapi penanggalan Jawa adalah wuku. Wuku merupakan siklus mingguan yang berputar setiap 30 pekan atau 210 hari.
Untuk tanggal 29 Agustus 2025, wuku yang sedang berjalan adalah Wuku Dhukut. Setiap wuku memiliki nama dan karakteristiknya sendiri yang dipercaya mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.
Pemahaman wuku sering kali digunakan oleh para ahli penanggalan Jawa untuk menentukan hari baik atau buruk. Terutama untuk kegiatan-kegiatan penting seperti bercocok tanam, membangun rumah, atau bepergian jauh.
Salah satu keunikan utama kalender Jawa adalah cara menentukan pergantian hari. Berbeda dengan kalender Masehi yang berganti pada pukul 00.00 tengah malam, hari dalam kalender Jawa dimulai saat matahari terbenam.
Artinya, malam Jumat Pon sudah dimulai sejak Kamis petang, 28 Agustus 2025, setelah waktu Maghrib tiba. Konsep ini sejalan dengan penentuan hari dalam kalender Hijriah.
Perbedaan ini sering kali menjadi catatan penting bagi mereka yang ingin melaksanakan ritual atau tradisi tertentu. Misalnya, tradisi ziarah atau pembacaan doa yang lazim dilakukan pada malam Jumat.
Mereka akan memulai kegiatannya pada Kamis malam. Karena secara penanggalan Jawa, waktu tersebut sudah dianggap memasuki hari Jumat.
Perpaduan antara sistem penanggalan Jawa, Masehi, dan Islam menciptakan sebuah sinkretisme budaya yang harmonis. Pada 29 Agustus 2025, penanggalan Islam mencatatnya sebagai tanggal 5 Rabiul Awal 1447 Hijriah.
Keselarasan ini menunjukkan bagaimana leluhur Jawa mampu mengadopsi dan mengadaptasi pengaruh luar. Mereka menyatukannya dengan kearifan lokal yang sudah ada sebelumnya.
Penggunaan kalender Jawa hingga hari ini menunjukkan relevansinya yang tak lekang oleh waktu. Meskipun tidak lagi menjadi acuan utama dalam administrasi modern, fungsinya dalam kehidupan sosial dan spiritual tetap terjaga.
Banyak masyarakat, terutama di daerah pedesaan atau kalangan keraton, masih menggunakan kalender ini. Mereka menggunakannya sebagai panduan untuk merencanakan berbagai acara penting dalam hidup.
Jumat Pon sendiri, sebagai sebuah weton, diyakini memiliki karakter atau watak yang khas. Orang yang lahir pada weton ini seringkali digambarkan sebagai individu yang penuh pesona namun cenderung pendiam.
Tentu saja, interpretasi karakter ini hanyalah bagian dari kepercayaan dan tradisi. Hal ini tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya tolok ukur untuk menilai kepribadian seseorang secara mutlak.
Mempelajari kalender Jawa bukan hanya sekadar menghafal nama hari dan pasaran. Ini adalah upaya untuk memahami cara pandang dan filosofi hidup masyarakat Jawa.
Di dalamnya terkandung ilmu astronomi, matematika, dan nilai-nilai spiritual yang mendalam. Semua itu terangkum dalam sebuah sistem penanggalan yang fungsional dan penuh makna.
Sistem Kalender | Detail Tanggal |
Masehi | Jumat, 29 Agustus 2025 |
Jawa | 5 Mulud 1959 Dal |
Islam (Hijriah) | 5 Rabiul Awal 1447 H |
Weton | Jumat Pon |
Neptu | 13 (Jumat 6 + Pon 7) |
Wuku | Dhukut |
Berita Terkait
-
Inilah Tafsir Weton Kamis Pon 2025, Rezeki Kesehatan Asmara dan Hubungan Sosial
-
7 Tafsir Mimpi Melihat Kerumunan Orang Menurut Primbon Jawa
-
Mengupas Watak Weton Rabu Legi 27 Agustus 2025: Dikenal Kuat, Jujur dan Pembenci Ketidakadilan
-
Weton Prabowo dan Jokowi Ternyata Sama, Rabu Pon: Berkah atau Potensi 'Matahari Kembar'?
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Sunscreen Facetology Cocok untuk Jenis Kulit Apa? Ini Jawaban dan Penjelasan Lengkapnya!
-
7 Rekomendasi Parfum Evangline Paling Wangi dan Tahan Lama, Harga Cuma Rp30 Ribuan!
-
5 Rekomendasi Water Heater Gas yang Bagus dan Aman dari Risiko Keracunan
-
Dari Mana Sumber Penghasilan Denada? Kondisi Rumah yang Dijual Jadi Sorotan
-
Profil dan Karier Justin Kluivert, Anak Patrick Kluivert Tutup Kolom Komentar Usai Diserbu Netizen?
-
Nadya Almira Sekarang Kerja Apa? Kasus Kecelakaan 12 Tahun Lalu Kembali Jadi Perbincangan
-
Tsubaki Blooming Gallery: Bukan Sekadar Pameran, Ini Cara Perempuan Indonesia Mencintai Diri
-
Langkah Membumi 2025: Gaya Hidup Sehat Bertemu Ekonomi Sirkular
-
5 Parfum Cewek Lokal yang Awet untuk Olahraga, Wangi Tetap Segar Meski Berkeringat
-
Terpopuler: Anak Setya Novanto Menikah, Gaji Pensiunan PNS Bakal Naik Oktober 2025?