Lifestyle / Komunitas
Kamis, 04 September 2025 | 08:33 WIB
ilustrasi weton pon. Salah ucap bisa rejeki seret. (freepik/jcomp)
Baca 10 detik
  • Weton Pon punya energi kuat, tapi rawan kesialan.
  • Ucapan Pon diyakini cepat terkunci oleh semesta.
  • Pantangan Pon: jangan curang, rakus, atau khianat.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Pernahkah Anda membayangkan, hanya dengan satu kalimat saja, takdir hidup seseorang bisa berubah? Dalam tradisi dan kepercayaan Jawa, ucapan bukanlah sekadar kata-kata kosong, melainkan sebuah doa yang mengandung energi gaib.

Hal ini diyakini sangat berpengaruh bagi mereka yang lahir di bawah naungan weton Pon, sebuah weton yang dikenal memiliki energi paling unik: kuat sekaligus rentan, bercahaya sekaligus mudah redup.

Menurut Primbon Jawa, seperti diungkap dalam kanal YouTube Ngaos Jawa, orang yang lahir pada weton Pon kerap digambarkan sebagai pribadi yang menyenangkan, mudah bergaul, dan memiliki daya tarik alami.

Tak jarang, jalan rezeki mereka pun terbilang lancar dan sering mendapat keberuntungan tak terduga.

Namun, di balik keistimewaan tersebut, tersimpan "sisi gelap" berupa pantangan-pantangan sakral yang jika dilanggar bisa membuat hidupnya runtuh seketika.

Para leluhur Jawa mengibaratkan hidup orang Pon seperti meniti di atas titian bambu; indah dan menjanjikan, namun sekali melangkah sembrono, mereka bisa jatuh ke jurang kesialan.

Inilah mengapa, orang Pon sering diingatkan untuk sangat berhati-hati dalam ucapan, pergaulan, hingga pilihan hidupnya.

Kekuatan Ucapan yang 'Terkunci' Semesta

Salah satu rahasia besar yang jarang diungkap adalah, ucapan orang Pon diyakini lebih cepat terkunci pada semesta.

Baca Juga: Kalender Jawa Hari Ini 2 September 2025: Mengungkap Weton Selasa Pahing

Primbon Jawa meyakini bahwa setiap kata yang keluar dari mulut orang Pon ibarat panah yang dilepaskan; begitu meluncur, ia akan menancap pada sasaran dan sulit ditarik kembali.

"Bila mereka berjanji, semesta akan mengikat janji itu lebih erat dibanding weton lain. Karena itu, ketika janji tidak ditepati, efeknya bukan hanya pada rusaknya hubungan dengan orang lain, tetapi juga bisa langsung menutup pintu rezeki."

Banyak kisah turun-temurun menyebutkan orang Pon yang gagal menjaga ucapannya akhirnya hidupnya terbelit kesialan. Inilah mengapa leluhur memberi pesan sakral: “Wong Pon ojo sembrono nganggo tembung.” Artinya, orang Pon tidak boleh sembarangan dengan kata-katanya.

Pantangan Rezeki: Jangan Rakus dan Curang

Secara alami, orang yang lahir di weton Pon dikenal memiliki insting dagang yang kuat dan pandai membaca peluang.

Namun, di titik inilah ujian terbesar mereka datang. Pantangan terbesar orang Pon dalam hal rezeki adalah jangan rakus dan jangan curang.

Aliran rezeki mereka diibaratkan seperti sungai deras. Jika dijaga dengan ikhlas dan jujur, airnya akan tetap jernih dan menghidupi banyak orang.

Sebaliknya, jika ditutup dengan kerakusan, air itu akan berubah menjadi banjir yang menghancurkan.

"Rezeki yang diperoleh dengan cara curang biasanya tidak bertahan lama, bahkan bisa membawa penyakit, masalah hukum, atau perselisihan dalam rumah tangga."

Maka dari itu, leluhur berpesan agar orang Pon menanamkan prinsip lebih baik mendapat sedikit tetapi halal, daripada banyak tetapi haram.

Ujian Kesetiaan dalam Asmara dan Rumah Tangga

Orang yang lahir pada weton Pon dikenal memiliki pesona yang khas. Mereka ramah, supel, dan mampu membuat lawan jenis merasa nyaman. Namun, ini sekaligus menjadi ujian besar dalam urusan asmara.

Pantangan terbesar bagi mereka adalah bermain-main dengan perasaan dan mengkhianati amanah atau kepercayaan. Konon, pengkhianatan asmara pada orang Pon bisa menutup pintu keberkahan hidup mereka.

"Leluhur berpesan: 'Wong Pon kudu setyo marang pasangané. Yen wis duwé siji, ojo golek loro'." Artinya, orang Pon harus benar-benar menjaga kesetiaan. Sekali mereka tulus menjaga pasangan, hidupnya akan menjadi ringan, tenteram, dan penuh berkah.

Selain itu, restu orang tua dan guru dianggap sebagai pagar gaib yang menjaga langkah hidup mereka.

Sekali hati orang tua tersakiti atau guru merasa dikhianati, dampaknya bisa langsung terasa. Rumah tangga yang semula tenteram bisa mendadak penuh cekcok dan rezeki yang lancar tiba-tiba macet.

Load More