Susilo, yang kini berusia 68 tahun, tampaknya menerapkan prinsip "baca dan percaya" ini sejak lama, mungkin dipengaruhi oleh pengalaman ayahnya yang juga dikenal sebagai pekerja keras di industri tembakau.
Keputusan Susilo untuk tidak merokok juga bisa dilihat dari perspektif bisnis. Di era di mana kampanye anti-rokok semakin gencar, seperti kenaikan cukai rokok hingga 10% pada 2022 yang menyebabkan penurunan saham Gudang Garam, sikap pribadinya ini menjadi aset moral.
Kekayaan Susilo sempat mencapai US$9,2 miliar pada 2018, tetapi turun menjadi sekitar US$6,6 miliar pada 2022 akibat regulasi tersebut. Meski demikian, ia tidak tinggal diam.
Di bawah kepemimpinannya, Gudang Garam ekspansi ke bisnis non-rokok, seperti melalui anak perusahaan di bidang properti (PT Suryamas Dutamakmur) dan perbankan (Bank Jatim).
Pada 2025, perusahaan ini bahkan terlibat dalam proyek infrastruktur hijau, menunjukkan adaptasi terhadap tren global yang menekan industri tembakau.
Industri rokok di Indonesia memang kontroversial. Dengan 57 juta perokok aktif—terutama pria dewasa—rokok kretek seperti produk Gudang Garam mendominasi 95% pasar nasional.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan kerugian ekonomi akibat merokok mencapai empat kali lipat dari pendapatan cukai. Susilo, sebagai pemimpin, sering kali menjadi target kritik karena dianggap "menjual kematian dalam kemasan".
Namun, fakta bahwa ia sendiri tidak merokok meredam sebagian tuduhan tersebut. Ia pernah menyatakan dalam wawancara bahwa peringatan kesehatan di bungkus rokok sudah cukup untuk mengedukasi konsumen, dan perusahaan patuh pada regulasi pemerintah.
Lebih jauh, kisah Susilo mengajarkan pelajaran tentang integritas dalam bisnis. Meskipun rokok adalah "killer commodity" yang menyebabkan jutaan kematian prematur setiap tahun, pemimpinnya memilih untuk tidak menjadi korban.
Baca Juga: Kerja di Gudang Garam Gajinya Berapa? Heboh Isu PHK Massal
Ini kontras dengan citra umum taipan rokok yang glamor tapi berisiko. Di usia senja, Susilo tetap aktif memimpin Gudang Garam, yang kini bernilai pasar lebih dari Rp100 triliun.
Baru-baru ini, pada September 2025, Gudang Garam diterpa isu PHK ribuan buruh rokok. Mengenai itu, Susilo Wonowidjojo menegaskan komitmennya terhadap karyawan melalui program diversifikasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
-
Burden Sharing Kemenkeu-BI Demi Biayai Program Prabowo
-
Skandal Domino Menteri Kehutanan: Beneran Nggak Kenal atau Tanda Hilangnya Integritas?
Terkini
-
Rahasia Liburan Singkat: Temukan Surga Pantai Tersembunyi ala Bali di Pinggiran Jakarta!
-
6 Skincare untuk Menghilangkan Bopeng di Wajah: Mulai Rp60 Ribuan, Bikin Kulit Halus
-
Mengapa Banyak Orang Ikut Tren Bikin Foto Action Figure Pakai Aplikasi AI?
-
Siapa Faisal Icang? Korban Congkel Mata yang Viral Meninggal Dunia
-
Misteri Weton Pon: Penuh Luka Tapi Takdirnya Luar Biasa Menurut Primbon Jawa, Benarkah?
-
Menguak Pesona Gaib Weton Legi: Punya Aura Manis Alami Menurut Primbon Jawa
-
10 Rekomendasi Kutek Halal Tembus Wudhu: Ibadah Sah, Style Tetap Estetik
-
Rahasia Gading Serpong Jadi Pusat Gaya Hidup Anak Muda dan Ladang Cuan Bagi Pebisnis
-
7 Rekomendasi Lip Serum Terbaik untuk Sehatkan dan Cerahkan Bibir Hitam
-
3 Rekomendasi Moisturizer Wardah untuk Kulit Berminyak, Bikin Wajah Lembap dan Kenyal