Untuk bisa masuk, calon pengunjung biasanya harus mendapatkan surat undangan (Letter of Invitation) yang disetujui oleh pemerintah, sebuah proses yang sering kali dimediasi oleh agen tur resmi. Tanpa surat ini, kemungkinan besar aplikasi visa akan langsung ditolak.
4. Iran
Meskipun memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang luar biasa, mendapatkan visa Iran memerlukan kesabaran ekstra. Prosesnya terbilang unik karena pemohon harus memiliki kode verifikasi atau kode otorisasi sebelum bisa mengajukan permohonan.
Kode otorisasi ini dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri di Iran, namun agen perjalanan resmi Iran harus mengajukan kode tersebut atas nama Anda.
Untungnya, dalam beberapa tahun terakhir, pengenalan sistem e-Visa telah membuat prosesnya sedikit lebih mudah dan terjangkau bagi beberapa negara.
5. Kuba
Mengunjungi Kuba bisa menjadi proses yang rumit, terutama bagi warga negara Amerika Serikat. Karena alasan politik, warga AS dilarang mengunjungi Kuba untuk tujuan wisata, kecuali termasuk dalam salah satu dari 11 kategori perjalanan resmi.
Jika berhasil memenuhi syarat, mereka akan menerima pink tourist card, berbeda dari green tourist card yang diberikan kepada warga negara lain.
6. Bhutan
Baca Juga: Ustaz Khalid Ngaku Jadi Korban Agen Travel Muhibbah dalam Kasus Korupsi Kuota Haji
Negara di Himalaya ini tidak mempersulit visa karena alasan politik, melainkan karena kebijakan pariwisata berkelanjutannya yang unik.
Wisatawan asing hanya bisa masuk ke Bhutan melalui paket tur yang diatur oleh agen perjalanan resmi. Selain biaya visa, pengunjung diwajibkan membayar "Biaya Pembangunan Berkelanjutan" (Sustainability Fee) harian yang cukup signifikan, yang dulu mencapai US$200 per hari, meskipun kini sudah diturunkan.
Kebijakan ini memastikan pariwisata tetap eksklusif dan berdampak minimal terhadap lingkungan dan budaya lokal.
7. Somalia
Somalia termasuk negara yang sangat sulit dikunjungi bukan hanya karena visa, tetapi juga karena situasi keamanannya yang rawan. Banyak negara secara resmi tidak menyarankan warganya untuk bepergian ke sana.
Kalaupun visa berhasil didapatkan, wisatawan biasanya harus menyewa tim keamanan atau didampingi petugas bersenjata untuk memastikan keselamatan selama berada di negara tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
Terkini
-
Kontras! Saat Pejabat Bergaya Ratusan Juta, Rakyat Hidup Pas-pasan Rp49 Ribu Sehari
-
Skill Bahasa Inggris Menteri Pariwisata Dikritik, Eks Menteri Susi Pudjiastuti Justru Dipuji
-
Pendidikan Yuda Purboyo Sunu, Ikuti Jejak sang Ayah Purbaya Yudhi Sadewa
-
Ogah Ribet, Belanja Cepat Jadi Habit Baru Masyarakat Urban
-
Arti Mimpi Naik Gunung Menurut Ajaran Islam dan Primbon Jawa, Rezeki Nomplok atau Musibah?
-
Apa Itu Sleep Therapy yang Dijalani Tasya Farasya? Insomnia Akut Sebelum Gugat Cerai Suami
-
Bukan Cuma Soal Juara: Ini Alasan Bakat Penting Buat Tumbuh Kembang Anak
-
Siapa Mertua Tasya Farasya? Sosoknya Pernah Tersandung Kasus Hukum
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Bisa Diangkat Jadi PPPK Penuh Waktu?
-
Letak Nomor SKCK untuk Isi DRH PPPK 2025 Bukan di Pojok Atas, Ini yang Benar