Lifestyle / Female
Rabu, 17 September 2025 | 15:12 WIB
Profil Cinta Kuya (Instagram/@cintakuya)

Setelah menamatkan SMA, Cinta berkuliah di Pasadena City College di California. Kampus ini merupakan community college, sebuah institusi pendidikan tinggi di AS yang berfokus pada program kejuruan dan pendidikan vokasi selama dua tahun.

Di Pasadena City College, mahasiswa biasanya menempuh program Associate Degree sebelum melanjutkan transfer ke universitas yang lebih besar. Hal ini juga yang dilakukan Cinta Kuya.

Selama dua tahun, ia belajar di Pasadena City College sembari beradaptasi dengan kehidupan akademik dan sosial di negeri orang.

Setelah lulus dari Pasadena, Cinta diterima di salah satu universitas ternama di Los Angeles, University of Southern California (USC).

Kampus swasta berbasis riset ini terletak di jantung kota Los Angeles dan dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di Amerika Serikat.

Meskipun Cinta tidak secara terbuka menyebutkan jurusan yang ia ambil, fakta bahwa ia berhasil menembus USC membuktikan latar belakang pendidikannya yang mentereng, mengingat universitas ini dikenal sangat selektif dengan tingkat penerimaan yang ketat.

Selain kuliah, kehidupan Cinta di Amerika Serikat juga kerap menjadi perhatian publik. Ia cukup aktif membagikan momen kesehariannya melalui akun Instagram pribadinya, @cintakuya.

Tulisan Cinta Kuya Tuai Kritik Netizen

Baca Juga: Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh

Cinta Kuya sempat menjadi sorotan karena unggahan panjang di Instagram mengenai kondisi mentalnya setelah penjarahan rumah keluarganya.

Dalam curhatan tersebut, Cinta mengaku mengalami severe panic attack, sering overthinking, hingga harus berkonsultasi dengan psikiater sejak masih SMP.

Ia juga menjelaskan soal kucing-kucing milik keluarganya yang ikut dijarah dan kemudian dipermasalahkan publik.

Namun, unggahan itu justru mendapat banyak kritik dari netizen. Beberapa menyoroti tata bahasa dan penulisan Cinta yang dianggap berantakan, penuh typo, dan sulit dipahami.

Kata-kata seperti "menelphone", "binggung", dan "konduktif" menjadi bahan perbincangan di media sosial.

Kritik lain datang karena isi tulisan dinilai terlalu berfokus pada persoalan kucing dibanding musibah besar yang menimpa keluarganya.

Load More