-
Hidup makin digital, tapi ancaman siber juga makin nyata – dari listrik sampai data pribadi.
-
Cyberwolves Con 2025 jadi tempat para pakar kumpul, bahas cara jaga dunia digital biar tetap aman.
-
Pesannya: keamanan siber tugas semua orang. Kolaborasi = masa depan digital yang lebih tenang.
Suara.com - Perkembangan teknologi bikin hidup kita makin gampang—dari bayar kopi cashless, belanja online, sampai kerja remote. Tapi di balik semua kemudahan itu, ada tantangan baru yang nggak boleh diabaikan: keamanan siber.
Bayangin kalau listrik padam berjam-jam atau aplikasi pembayaran tiba-tiba error seharian. Tak cuma bikin bete, tapi bisa berpengaruh ke industri, transaksi bisnis, bahkan layanan publik. Itulah kenapa ketahanan digital jadi kunci supaya aktivitas sehari-hari tetap lancar.
Melihat hal itu, Spentera menghadirkan Cyberwolves Con 2025, konferensi tahunan yang jadi ajang kumpul para ahli teknologi, akademisi, sampai regulator. Tujuannya? Bikin semua pihak saling tukar ide, sharing solusi, dan nyusun strategi biar Indonesia makin siap menghadapi ancaman digital.
Tahun ini, diskusi berfokus pada tiga topik besar:
- Infrastruktur energi & sistem penting – gimana cara jaga jaringan listrik dan layanan vital supaya nggak gampang diserang
- Risiko AI – teknologi keren ini banyak manfaatnya, tapi perlu dipastikan aman dan nggak disalahgunakan
- Kesiapan tanggap insiden – latihan dan koordinasi penting banget supaya kalau ada serangan, responnya cepat dan efektif
Direktur Spentera, Royke L. Tobing, menegaskan bahwa isu siber nggak bisa dilihat hanya dari sisi teknologi.
“Ancaman siber bersifat multidimensi. Dampaknya bukan hanya pada infrastruktur saja, tetapi juga pada kepercayaan publik, ekonomi, hingga stabilitas nasional. Yang dibutuhkan adalah tata kelola yang kuat, kolaborasi lintas sektor, dan peningkatan kapasitas SDM agar Indonesia lebih siap menghadapi dinamika ini,” jelas Royke.
Pesannya jelas, bahwa keamanan digital bukan cuma urusan IT, tapi urusan kita semua. Dengan kerja sama, standar yang lebih baik, dan peningkatan skill SDM, Indonesia bisa tetap jadi negara yang aman sekaligus maju di era digital.
Pada akhirnya, transformasi digital ini bukan cuma tentang teknologi, tapi tentang masa depan manusia. Dengan kolaborasi, kreativitas, dan semangat belajar, kita bisa memastikan teknologi bekerja untuk manusia, bukan sebaliknya.
Baca Juga: TB Hasanuddin: Ferry Irwandi Berbuat Apa hingga Dianggap Ancam Keamanan Siber TNI?
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Riwayat Pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School Disorot, Ini Fakta dan Profil Sekolahnya
-
7 Langkah Skincare untuk Pria agar Tangan Cerah dan Bebas Belang
-
Bolehkah Gaji Karyawan UMKM di Bawah UMR? Viral Loker Jaga Toko Diupah Rp100 Ribu di Jakarta
-
Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
-
Berapa Biaya Kuliah di MDIS Selama 3 Tahun? Kampus Gibran di Singapura
-
16 Pekerjaan dengan Gaji Terbesar sesuai MBTI, Yuk Tes Kepribadian Kamu!
-
Dari Pasar Malam ke Fine Dining, Daging Panggang Tak Pernah Kehilangan Pesona
-
Viral Momen Lucu Kakek di Kosambi: Santai Melangkah di Tengah Jalan, Bikin Truk Sabar Nunggu
-
PA PK TNI 2025: Jadwal, Syarat, Link Pendaftaran, Jenjang Karier dan Gaji
-
Daftar Negara Mengakui Palestina: Terbaru Ada Kanada, Inggris Hingga Australia