Perempuan yang menunjukkan sikap tegas kadang dicap agresif, sementara laki-laki dengan perilaku sama justru dianggap pemimpin yang kuat. Ketidakadilan ini memperlihatkan bagaimana performative femininity dapat memperkuat stereotip gender.
Media berperan besar dalam membentuk standar feminitas. Tayangan televisi, iklan kecantikan, hingga media sosial kerap menggambarkan perempuan ideal dengan wajah flawless, tubuh langsing, dan sikap penuh kelembutan.
Akibatnya, banyak perempuan terdorong menyesuaikan diri meski harus mengorbankan kenyamanan pribadi. Tak jarang, kondisi ini menimbulkan tekanan psikologis berupa kecemasan, rasa tidak cukup, atau bahkan depresi.
Meski sering dianggap jebakan sosial, performative femininity tidak selalu berdampak negatif. Jika dijalani dengan kesadaran penuh, gaya feminin bisa menjadi sarana ekspresi diri sekaligus strategi pemberdayaan.
Ada perempuan yang memilih berdandan feminin bukan karena paksaan, melainkan sebagai cara untuk menampilkan identitasnya. Dalam konteks ini, performativitas berubah dari sekadar tuntutan sosial menjadi pilihan yang memberi kekuatan.
Demikian itu informasi soal apa arti performative female. Akhirnya, yang paling penting adalah membedakan mana ekspresi feminin yang lahir dari diri sendiri, dan mana yang muncul karena paksaan sosial. Dengan begitu, perempuan bisa lebih bebas menentukan cara mengekspresikan identitasnya tanpa harus selalu mengikuti panggung yang ditentukan orang lain. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Balas Dendam Kelas Sultan! Tasya Farasya Pakai Hermes Rp7,5 Miliar saat Gugat Suami Rp100 Perak
-
Tips dan Manfaat Pembiayaan Digital untuk Hidup Lebih Praktis
-
Ribut- Ribut Paha vs Dada, Mana yang Lebih Sehat dan Enak Dimakan?
-
Pengacara Muda Tasya Farasya Jadi Perbincangan, Siapa Sosok Sangun Ragahdo?
-
13 Prompt Gemini AI Siap Pakai untuk Ubah Foto Jadul Jadi HD, Langsung Jelas Seketika!
-
Tasya Farasya Hanya Minta Nafkah Anak Rp100 ke Ahmad Assegaf, Berapa Besaran yang Seharusnya?
-
Pastel Paradise: Koleksi Gingersnaps yang Bikin Anak Bebas Bergerak, Tetap Rapi dan Percaya Diri!
-
Viral! Pencuci Tray MBG Unboxing Gaji Pertama Sampai Terharu, Netizen: Lebih Besar dari Guru Honorer
-
7 Masker Wajah Murah untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp2 Ribuan
-
Dari Fun Run Hingga Push Bike, Ini Dia Festival Gaya Hidup yang Memadukan Teknologi dan Olahraga