Suara.com - Belakangan ini, istilah otrovert mulai ramai diperbincangkan setelah diperkenalkan oleh psikiater asal Amerika Serikat, Dr. Rami Kaminski. Rami menilai bahwa tidak semua orang bisa digolongkan sepenuhnya sebagai introvert atau ekstrovert.
Ada sebagian individu yang memiliki pola kepribadian berbeda, sehingga butuh istilah baru untuk menjelaskannya. Dari situlah lahir istilah "otrovert", yang berasal dari kata bahasa Spanyol yaitu otro yang artinya lain dan akhiran vert seperti pada introvert maupun ekstrovert.
Menurut Kaminski, otrovert merupakan pribadi yang yang berbeda dari yang lain karena memiliki cara berpikir dan merasakan sendiri dibanding orang kebanyakan.
Orang dengan kepribadian ini dinilai mampu menjaga jarak emosional, tidak mudah larut dalam suasana kelompok, serta memiliki perspektif sendiri dalam melihat sesuatu.
Sebelum mendalami tentang otrovert, ada tiga tipe klasik dalam penggolongan kepribadian. Pretama ada introvert yang cenderung memperoleh energi dari aktivitas yang tenang dan reflektif. Mereka lebih nyaman dengan interaksi terbatas dan suasana hening.
Selain itu ada ekstrovert yang merupakan kebalikan dari introvert. Orang dengan kepribadian ini merasa bersemangat ketika berinteraksi dengan banyak orang dan mencari energi dari keramaian.
Kemudian ada ambivert berada di antara keduanya. Mereka bisa fleksibel, kadang senang bersosialisasi, kadang memilih menyendiri, tergantung situasi.
Selama ini, ambivert dianggap mewakili orang yang tidak condong secara ekstrem ke introvert maupun ekstrovert. Lantas, apa bedanya dengan otrovert?
Karakteristik Otrovert
Dr. Kaminski menggambarkan sejumlah ciri yang melekat pada otrovert, di antaranya :
Baca Juga: 5 Fakta Menarik tentang Kepribadian Ambivert yang Harus Kamu Tahu
- Mandiri secara emosional. Mereka tidak mudah terbawa perasaan orang lain atau atmosfer kelompok.
- Tidak terpengaruh tren sosial emosional karena cenderung berpikir dan bersikap berdasarkan pandangan pribadi.
- Berpikir rasional dengan sering menawarkan sudut pandang unik yang berbeda dari orang lain.
- Keterpisahan emosional. Contoh yang diceritakan Kaminski adalah pengalaman masa kecilnya, di mana ia tidak ikut terbawa euforia anak-anak lain dalam sebuah acara sekolah.
- Peka terhadap fanatisme kelompok. Otrovert diklaim mampu mendeteksi lebih cepat ketika sebuah kelompok mulai menunjukkan pola berpikir yang terlalu ekstrem atau emosional.
Beberapa tokoh besar dunia yang disebut mewakili tipe kepribadian ini antara lain Albert Einstein, Frida Kahlo, George Orwell, dan Franz Kafka.
Kaminski menekankan bahwa menjadi otrovert bukanlah sebuah kekurangan, melainkan keunikan yang justru bisa menjadi kekuatan.
Persamaan dan Perbedaan dengan Ambivert
Sekilas, otrovert tampak mirip dengan ambivert karena sama-sama berada di tengah antara introvert dan ekstrovert. Namun, ada sejumlah poin yang membedakan keduanya.
Persamaan
- Keduanya tidak berada di ujung ekstrem kepribadian.
- Sama-sama menunjukkan fleksibilitas dalam berinteraksi sosial.
- Menolak pola pikir hitam-putih tentang kepribadian yang hanya terbagi dua.
Perbedaan
- Resistensi emosional. Otrovert lebih kuat dalam menjaga emosi sendiri dan tidak gampang terpengaruh suasana kelompok, sementara ambivert lebih menyesuaikan dengan konteks.
- Orisinalitas berpikir. Otrovert seringkali tampil lebih independen dan kritis terhadap arus besar, sedangkan ambivert lebih fokus pada kemampuan beradaptasi.
- Status istilah. Ambivert sudah lama dikenal dalam literatur populer, sedangkan otrovert masih tergolong konsep baru yang belum banyak diteliti.
Dengan kata lain, otrovert bisa dipandang sebagai bentuk ambivert yang lebih menekankan pada kemandirian emosional dan pola pikir orisinal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Gatal selain Herocyn, Bisa Dipakai Mulai dari Bayi
-
Sunscreen SPF Berapa yang Bagus untuk Kulit? Ini 5 Rekomendasi Terbaiknya
-
7 Rekomendasi Bedak Tabur Lokal Terbaik Harga Terjangkau, Mulai 20 Ribuan
-
Siapa Suami Poppy Bunga? Jadi Pengacara Perceraian Tasya Farasya
-
5 Sepatu Lari Lokal untuk Half Marathon dengan Harga Terjangkau, Mulai Rp400 Ribuan Saja
-
7 Jam Tangan Pria Bergaya Klasik Tampak Mewah, Mulai Rp100 Ribuan
-
Barak Karinding: Dari Balaraja, Musik Bambu Menggema ke Panggung Internasional
-
Profil Istri Erick Thohir, Putuskan Mualaf saat Menikah
-
4 Keistimewaan Tas Hermes yang Ditenteng Tasya Farasya saat Tuntut Nafkah Rp100, Berapa Harganya?
-
Perjalanan Hijrah Nadya Almira, Kasus Kecelakaan 13 Tahun Silam Kembali Jadi Sorotan