- Pariwisata hijau menekankan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Indonesia menerapkannya lewat desa wisata dan WITF 2025 di NICE PIK2 yang berkonsep green event.
- WITF 2025 menjadi ajang promosi pariwisata berkelanjutan, mempertemukan pelaku wisata lokal dan global serta memperkuat posisi Indonesia di panggung dunia.
- Tren green tourism mendorong pariwisata ramah lingkungan. WITF 2025 di NICE PIK2 menunjukkan komitmen Indonesia terhadap wisata yang bertumbuh tanpa merusak alam.
Suara.com - Dalam beberapa tahun terakhir, dunia pariwisata mengalami pergeseran besar arah, dari sekadar eksplorasi destinasi menjadi upaya menjaga bumi.
Tren ini dikenal sebagai pariwisata hijau (green tourism atau sustainable tourism), yakni konsep perjalanan yang tidak hanya berfokus pada keindahan dan hiburan, tetapi juga pada kelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat lokal, dan tanggung jawab sosial.
Prinsip utama pariwisata hijau adalah “take nothing but memories, leave nothing but footprints.” Artinya, wisatawan didorong untuk menikmati destinasi tanpa merusak alam, budaya, atau ekosistem sosial yang ada.
Praktiknya bisa bermacam-macam — mulai dari menggunakan transportasi ramah lingkungan, menginap di hotel berkonsep eco-friendly, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hingga berpartisipasi dalam kegiatan konservasi.
Secara global, tren ini terus menguat. Di Indonesia sendiri, tren ini mulai tampak lewat meningkatnya popularitas desa wisata berbasis alam dan budaya, serta semakin banyaknya event pariwisata yang mengusung konsep green event — termasuk Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025.
Acara ini digelar di gedung konvensi berstandar internasional, Nusantara International Convention Exhibition (NICE) di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 pada 9–12 Oktober 2025 mendatang.
Lebih dari sekadar pameran, WITF telah berkembang menjadi barometer pariwisata Indonesia di mata dunia. Setiap tahunnya, acara ini menjadi ruang bertemunya pelaku industri pariwisata domestik dengan buyers global, membuka peluang kerja sama lintas negara yang dapat mendorong investasi baru di sektor ini.
Kehadiran puluhan negara peserta pada tahun ini menunjukkan meningkatnya ketertarikan dunia terhadap potensi wisata di Nusantara.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, menilai bahwa WITF 2025 menjadi momentum penting bagi promosi desa wisata dan destinasi daerah.
Baca Juga: Tiket MotoGP Mandalika Hampir Ludes! Apa yang Bikin Event Ini Jadi Magnet Wisata Dunia?
“Kami menyambut baik peluang bagi desa wisata dan destinasi di daerah untuk dipasarkan langsung ke buyers global melalui WITF. Dukungan ini sejalan dengan program prioritas kementerian, yakni Gerakan Wisata Bersih, Pariwisata Naik Kelas, serta pengembangan Desa Wisata,” ujarnya.
Menariknya, tahun ini WITF mengusung konsep green event. Setiap aktivitas pameran akan dihitung secara profesional dari sisi jejak karbon, menandakan komitmen Indonesia dalam membangun pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Langkah ini menjadi pesan kuat bahwa pertumbuhan industri pariwisata tak hanya mengejar angka kunjungan, tetapi juga keseimbangan dengan alam dan masyarakat lokal.
Pemilihan NICE PIK2 sebagai lokasi pun menjadi simbol penting. Kawasan PIK2 dikenal sebagai area terpadu yang menggabungkan fungsi hunian, bisnis, wisata, dan gaya hidup modern.
Dengan kehadiran NICE sebagai gedung konvensi berfasilitas global, kawasan ini semakin menegaskan posisinya sebagai poros baru industri MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) di Indonesia.
WITF 2025 bukan hanya etalase destinasi wisata, tetapi juga panggung diplomasi ekonomi kreatif, tempat lahirnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas pariwisata.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
4 Rekomendasi Krim Malam untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Samarkan Kerutan
-
Apa Saja Bisnis Putri Tanjung? Rumah Tangganya Dikabarkan Retak
-
Apa Saja Larangan untuk Wanita selama Masa Iddah? Azizah Salsha Diduga Mau Liburan ke Jepang
-
Fesyen Lokal Lawan Gempuran Barang Murah Impor: Bisakah Bertahan?
-
Taqy Malik Anak Siapa? Ramai soal Kasus Bangun Masjid di Tanah Sengketa
-
Transformasi Platform E-Commerce, Belanja Fashion Bakal Lebih Cepat, Mudah, dan Personal
-
Jadwal MotoGP Mandalika 2025, Simak Kejutan dan Dramanya!
-
Link Nonton Live MotoGP Mandalika 2025
-
5 Fakta Menarik Lauterbrunnen Swiss yang Indah, Lokasi El Rumi Lamar Syifa Hadju
-
Erina Gudono Unggah Momen Tedhak Siten Bebingah, Berapa Usia Ideal Bayi saat Melakukannya?