Lifestyle / Female
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 13:03 WIB
pernikahan Amanda Manopo dan Kenny Austin (Instagram/@amandamanopo)

Epilepsi disebabkan oleh aktivitas listrik yang tidak normal di otak. Beberapa dugaan terkait kejadian epilepsi dipengaruhi oleh sejumlah faktor, di antaranya cedera kepala, maformasi arteri vena, meningitis, HIV/AIDS, lumpuh otak atau cerebral palsy, Sindrom Down, hingga neurofebritis.

Ada juga beberapa kondisi atau penyakit yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami epilepsi, di antaranya:

  • Kelahiran prematur
  • Kelainan otak pada saat lahir
  • Lahir dalam kondisi kekurangan oksigen atau hipoksia
  • Diabetes selama kehamilan
  • Perdarahan otak
  • Tumor otak
  • Riwayat epilepsi dalam keluarga
  • Stroke
  • Penyakit Alzheimer
  • Penyalahgunaan NAPZA, seperti Kokain
  • Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  • Demensia
  • Infeksi saat kehamilan sehingga janin mengalami kerusakan otak

Gejala utama epilepsi adalah kejang. Ada dua jenis kejang pada penderita epilepsi, yakni kejang total dan kejang parsial atau sebagian.

Kejang total adalah kejang yang terjadi pada seluruh tubuh. Sedangkan kejang parsial hanya terjadi di bagian tubuh tertentu.

Kejang total terbagi menjadi beberapa jenis:

  • Kejang tonik-klonik: ditandai dengan gerakan menghentak, tergigitnya lidah, dan sulit bernapas
  • Kejang absans: ditandai dengan tatapan mata yang kosong, hilangnya kesadaran diri, dan tidak mengingat kejadian di sekitarnya
  • Kejang atonik: ditandai dengan tubuh lemas, penurunan kesadaran, dan pingsan
  • Kejang mioklonik: ditandai dengan gerakan cepat pada otot secara tiba-tiba pada salah satu atau kedua lengan

Kejang parsial terbagi menjadi beberapa jenis:

  • Kejang parsial sederhana: ditandai dengan kejang yang terjadi di satu bagian tubuh tetapi penderitanya tidak mengalami penurunan kesadaran
  • Kejang parsial kompleks: kejang yang membuat penderita mengalami penurunan kesadaran, melamun dengan tatapan kosong, dan melakukan gerakan berulang seperti menggosok tangan, mengunyah, atu jalan berputar-putar

Walaupun penyebab utamanya belum diketahui secara pasti, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terkena epilepsi, di antaranya:

  1. Rutin berolahraga untuk menjaga berat badan ideal
  2. Memperbanyak konsumsi buah sayur, dan biji-bijian untuk mendapatkan gizi lengkap dan seimbang
  3. Menggunakan alat pelindung diri seperti helm atau sabuk pengaman saat berkendara
  4. Tidak merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol
  5. Memeriksakan kandungan secara ruitn untuk menurunkan risiko terjadinya epilepsi pada bayi

Kontributor : Rizky Melinda

Baca Juga: Total Harga Suvenir Pernikahan Amanda Manopo dan Kenny Austin Dispill Sahabat: Kayak Menang Lomba

Load More