- Festival Kue Lapis Jakarta 2025 di Senen rayakan keberagaman Indonesia lewat kuliner dan budaya Nusantara.
- Dari tradisi Kue Subuh lahir festival bertema “Rasa Nusantara, Warna Indonesia” sebagai simbol persatuan.
- Kolaborasi Senen Jaya dan Rose Brand angkat kue lapis sebagai lambang manisnya kebersamaan bangsa.
Suara.com - Jakarta tidak pernah tidur, bahkan ketika langit masih berwarna biru tua dan jalanan baru mulai berdenyut, satu sudut legendaris di pusat kota sudah lebih dulu hidup, Sentra Kue Subuh di Pasar Senen.
Aroma manis pandan, kelapa, dan gula merah bercampur lembut dengan hiruk pikuk pedagang yang menata dagangan mereka sejak pukul tiga pagi.
Di sinilah, sejak puluhan tahun lalu denyut tradisi kuliner Jakarta bertahan. Dari jajanan pasar klasik hingga inovasi modern, Senen Jaya menjadi saksi hidup perjalanan rasa Nusantara.
Setiap kue yang dijajakan bukan sekadar kudapan, melainkan cerita. Tentang tangan-tangan ibu yang terampil, bahan-bahan lokal yang otentik, dan filosofi kebersamaan yang menyatukan dari sabang hingga merauke.
Dari Kue Subuh ke Panggung Festival
Semangat inilah yang akhirnya menjelma menjadi perayaan besar: Festival Kue Lapis Jakarta 2025, hasil kolaborasi Senen Jaya dan Rose Brand, bertajuk “Rasa Nusantara, Warna Indonesia”.
Diselenggarakan bertepatan dengan HUT RI ke-80, festival ini menghadirkan lebih dari sekadar pameran kuliner melainkan refleksi tentang makna keberagaman yang menjadi inti bangsa Indonesia.
“Kue lapis adalah simbol manisnya persatuan,” ujar Annisa Nugraheni, Manajer Pemasaran Pusat Perbelanjaan Senen Jaya Blok 1 & 2.
“Melalui festival ini, kami ingin mengingatkan masyarakat bahwa keberagaman adalah kekuatan fundamental bangsa. Harapan kami, Festival Kue Lapis dapat menjadi agenda tahunan yang menumbuhkan kembali kecintaan terhadap kuliner tradisional sekaligus memperkokoh jati diri bangsa,” tambahnya.
Baca Juga: Generasi Muda dan Konser Musik: Bukan Sekadar Arena Hiburan, Tapi Tempat Refleksi Diri
Kue lapis, dengan lapisan-lapisan warnanya yang berpadu serasi, menjadi metafora sempurna bagi Indonesia: berbeda-beda tetapi tetap satu rasa.
Merayakan Warna dan Rasa Nusantara
Festival ini juga menghadirkan dua kompetisi utama: Lomba Membuat Kue Lapis dan Lomba Kostum Tradisional Nusantara.
Keduanya bukan sekadar adu kreativitas, melainkan manifestasi dua kekuatan budaya Indonesia, kuliner sebagai perekat, dan busana sebagai identitas. Dengan total hadiah Rp15 juta, acara ini menjadi ajang ekspresi kebanggaan dan kebersamaan.
“Rose Brand tidak hanya menghadirkan produk berkualitas. Kami ingin menjadi bagian dari perjalanan panjang bangsa dalam melestarikan tradisi. Festival ini adalah momentum sakral di mana makna persatuan dan kebersamaan menemukan aktualisasinya,” jelas Michael Setiaputra, Manajer Pemasaran PT Sungai Budi (Rose Brand).
Senen, Ruang Hidup dan Cerita
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
7 Rekomendasi Lotion Anti Nyamuk Untuk Bayi, Aman Buat Kulit Sensitif
-
Menyelami Keindahan Tersembunyi: Intip Surga Alam di Taman Nasional Alas Purwo
-
Ketika Ratu Maxima Soroti Darurat Kesehatan Finansial Anak Muda Indonesia
-
7 Rekomendasi Sepatu Putih Wanita Paling Keren dan Elegan, Klasik dan Tak Lekang Waktu
-
Luna Maya Ungkap Sisi Berbeda di Film Suzzana Ketiga: Bukan Lagi Kisah Sundel Bolong
-
Festival Budaya Indonesia Hadir di Turki, Tampilkan Kekayaan Tradisi 2 Negara
-
11 Zodiak dengan Kutukannya Masing-masing Sejak Lahir, Cek Kutukanmu!
-
Gaya Hidup Ramah Bumi: Perpanjang Umur Barang, Kurangi Sampah, Hidup Lebih Sustainable
-
Nadya Arina Ungkap Tantangan Jadi Korban 'Love Bombing' Jerome Polin di Film Penerbangan Terakhir
-
Konser Dewa 19 dan Rekor MURI Berangkatkan Umrah 1.171 Karyawan Jadi Highlight di GBK