Suara.com - Berjalan kaki telah lama dikenal sebagai olahraga yang paling sederhana sekaligus menyehatkan. Tidak perlu alat khusus, bisa dilakukan di mana saja, dan dipercaya mampu memperpanjang usia jika dilakukan secara rutin.
Selama bertahun-tahun, anjuran 10.000 langkah per hari bahkan menjadi standar emas bagi mereka yang ingin hidup lebih aktif.
Namun belakangan, dunia kebugaran digemparkan oleh munculnya tren baru asal Jepang yang disebut Japanese Walking. Ini adalah sebuah teknik berjalan dengan pola tertentu yang disebut-sebut lebih efisien dan memberi hasil lebih cepat dibanding hanya mengejar jumlah langkah.
Metode ini tidak hanya mengandalkan jarak atau waktu, melainkan mengatur intensitas gerak dalam interval tertentu.
Artinya, seseorang bergantian antara berjalan cepat dan berjalan lambat dalam periode terukur, layaknya latihan interval dalam dunia kebugaran.
Konsep sederhana ini ternyata mampu memberikan efek luar biasa pada tubuh, mulai dari meningkatkan daya tahan jantung hingga membantu menurunkan berat badan.
Banyak orang yang mulai menurunkan target 10.000 langkah dan beralih ke Japanese Walking karena hasilnya dianggap lebih terasa, meski waktu yang dibutuhkan relatif lebih singkat. Laluu, apa sebenarnya yang membuat metode ini begitu istimewa?
Asal Usul dan Konsep Japanese Walking
Japanese Walking, atau dikenal juga sebagai Interval Walking Training (IWT), dikembangkan oleh para peneliti dari Shinshu University di Jepang sejak awal tahun 2000-an.
Baca Juga: Viral! Ibu Usai Melahirkan Terpaksa Jalan Kaki di Tengah Demo, Netizen: Sakit Banget Pasti
Metode ini berfokus pada perubahan kecepatan berjalan dalam interval waktu tertentu. Satu siklusnya terdiri dari berjalan cepat selama tiga menit, lalu berjalan lambat selama tiga menit untuk pemulihan.
Pola ini diulang sekitar lima kali, sehingga total durasi latihan sekitar 30 menit. Pendekatan ini menggabungkan prinsip high-intensity interval training (HIIT) dalam versi yang lebih ringan dan ramah sendi.
Tujuannya bukan sekadar banyak melangkah, tetapi meningkatkan efisiensi tubuh dalam membakar energi, memperkuat otot kaki, dan melatih kerja jantung.
Cara Melakukan Japanese Walking
Untuk memulai, lakukan pemanasan ringan selama lima menit. Setelah itu, masuk ke siklus utama yaitu tiga menit berjalan cepat hingga napas terasa sedikit terengah, lalu tiga menit berjalan lambat untuk menstabilkan detak jantung. Ulangi pola ini lima kali hingga mencapai total 30 menit.
Setelah selesai, jangan lupa melakukan pendinginan selama lima menit. Latihan ini disarankan dilakukan empat hingga lima kali seminggu agar hasilnya maksimal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
7 Sepatu Trail Running Indonesia Ini Punya Bantalan Nyaman Mirip Hoka Ori Versi Low Budget
-
Wajib Coba! Rekomendasi Moisturizer Viva untuk Kulit Berminyak Usia 30 Tahun ke Atas
-
5 Sabun Cuci Muka untuk Jerawat di Apotek K24, Mulai Rp 16 Ribuan
-
Misteri Micellar Water: Kenali Kandungan, Manfaat, dan Cara Pemakaiannya
-
5 Moisturizer Anti Aging Ibu Rumah Tangga, Kulit Kencang Kerutan Hilang
-
6 Shio Paling Beruntung 17 Desember 2025, Waktunya Panen Hasil Kerja Keras
-
Berapa Harga Saham GOTO? Komika Yudha Keling Pakai 1.412.025 Lembar sebagai Mahar
-
Skor Bahasa Inggris Indonesia Masih Rendah, Pembelajaran Humanis Jadi Kunci di Era AI
-
6 Jam Tangan dengan GPS dan Pemantau Jantung untuk Aktivitas Olahraga
-
8 Hewan Paling Mematikan yang Bisa Membunuh dalam Hitungan Menit