Health / Women
Sabtu, 13 September 2025 | 17:23 WIB
Ilustrasi jalan kaki. (Shutterstock)

Suara.com - Setiap tahun, Hari Olahraga Nasional pada 9 September menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya hidup aktif. 

Namun, ada satu hal penting yang sering terlupakan kesehatan tulang, terutama pada perempuan. Pasalnya, data menunjukkan, 1 dari 3 wanita berusia 50 tahun ke atas berisiko menderita osteoporosis

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki, yang risikonya sekitar 1 dari 5. Osteoporosis sendiri kerap disebut sebagai silent disease karena pada tahap awal tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat berujung pada patah tulang yang mengancam kualitas, bahkan keselamatan hidup.

Menurut Dr. dr. Tirza Z. Tamin, Sp.KFR, M.S(K), FIPM(USG), Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), faktor biologis membuat perempuan lebih rentan mengalami pengeroposan tulang.

“Perempuan memang lebih rentan terkena osteoporosis, terutama setelah menopause akibat menurunnya kadar estrogen yang penting dalam metabolisme tulang. Pencegahan sebaiknya dilakukan sejak dini dengan gaya hidup aktif, seperti berjalan 10.000 langkah setiap hari dan tentunya olahraga rutin,” jelasnya.

Selain itu, massa tulang perempuan sejak awal memang lebih kecil dibanding laki-laki. Faktor kehamilan dan menyusui juga berkontribusi pada penurunan cadangan kalsium dalam tubuh.

Peran Olahraga untuk Kesehatan Tulang

Olahraga bukan hanya soal menjaga berat badan atau kebugaran. Secara ilmiah, aktivitas fisik memberi tekanan alami pada tulang sehingga tubuh terdorong menyimpan lebih banyak kalsium. 

Hasilnya, kepadatan tulang meningkat dan sel pembentuk tulang baru lebih aktif. Studi bahkan menunjukkan bahwa wanita menopause yang tidak rutin berolahraga memiliki risiko osteoporosis 4,67 kali lebih besar dibandingkan mereka yang teratur berolahraga. 

Baca Juga: Tanggal Tayang Sudah Dekat! Intip Keseruan Screening 'Perempuan Pembawa Sial' di Yogyakarta

Aktivitas sederhana seperti berjalan 10.000 langkah setiap hari terbukti efektif menjaga tulang, sendi, dan otot tetap kuat.

Nutrisi: Fondasi Kekuatan Tulang

Olahraga perlu diimbangi dengan nutrisi yang tepat. Haryadi Raharjo, Scientific & Nutrition Manager Fonterra Brands Indonesia, menekankan pentingnya pemenuhan kalsium dan vitamin D di setiap tahap usia.

“Kepadatan tulang mencapai puncaknya pada usia 20–30 tahun, lalu mulai menurun setelah usia 40. Nutrisi yang tepat dapat memperlambat proses tersebut. Orang dengan kepadatan tulang tinggi terbukti memiliki risiko lebih rendah terkena osteoporosis dan patah tulang,” katanya.

Itulah sebabnya penting bagi perempuan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalsium seperti susu, ikan dengan tulang lunak, serta sayuran hijau, ditambah vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium.

Sebagai dukungan, Anlene menghadirkan rangkaian susu fungsional yang diformulasikan khusus untuk kesehatan tulang, sendi, dan otot.

Yauwanan Wigneswaran, Presiden Direktur Fonterra Brands Indonesia, menegaskan komitmen ini melalui kampanye OsteoWalk 10.000 Langkah

“Kami ingin mendorong masyarakat menjadikan 10.000 langkah sebagai kebiasaan harian yang sederhana dan bermanfaat besar,” ucap dia.

Mulai dari Langkah Kecil

Mencegah osteoporosis bukan berarti menunggu usia tua. Justru langkah paling efektif dimulai sejak muda: aktif bergerak, makan bergizi seimbang, dan rutin mengonsumsi nutrisi tulang yang tepat.

Dengan begitu, perempuan bisa tetap bebas bergerak, sehat, dan percaya diri hingga usia lanjut.

Load More