Suara.com - Konsumen dunia gonjang-ganjing karena pemberitaan produk inhaler Thailand legendaris ditarik dari pasaran.
Ada satu produk legendaris yang peredarannya distop karena diduga tercemar kontaminasi, sebagaimana yang diberitakan oleh media setempat, Khaosod English pada Rabu (29/10/2025).
Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand melakukan uji lab terhadap beberapa produk inhaler legendaris dan menemukan beberapa risiko.
Berdasarkan sampel produk dengan nomor registrasi G 309/62, ada beberapa batch produk yang disinyalir tak lulus uji karena ditemukan kontaminan.
Pengujian mencakup analisis mikroba dan deteksi bakteri Clostridium spp yang menjadi biang kerok berbagai penyakit.
Theerapong Rabuetham selaku pemilik produsen terbesar inhaler Thailand kepada Khaosod, Rabu (29/10/2025) menegaskan pihaknya tengah bersurat dengan BPOM Thailand untuk mendapatkan klarifikasi lengkap terkait hasil uji coba lab tersebut.
Kendati sang pemilik tengah berkomunikasi dengan pihak BPOM, masyarakat terkadung was-was karena adanya dugaan kontaminan.
Tak hanya konsumen lokal Thailand, penikmat inhaler Thailand seluruh dunia, termasuk di Indonesia juga sontak khawatir dengan produk tercinta mereka.
Media sosial kini was-was dengan pertanyaan apakah inhaler yang mereka beli termasuk batch atau produksi yang diduga terkontaminasi itu.
Baca Juga: Eks Striker Muda Chelsea Perkuat Timnas Thailand, Siap Debut November Ini
Sejumlah batch produk akhirnya ditarik dari pasaran karena tak memenuhi standar hasil lab yang ditentukan Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand usai pemberitaan ramai.
Lantas, apa merek inhaler Thailand yang ditarik dari pasaran?
Herba Hong Thai
Herba Hong Thai yang menjadi produk milik perusahaan sosok Theerapong Rabuetham akhirnya harus menelan pil pahit produknya ditarik dari pasaran.
Theerapong Rabuetham, pemilik Samunprai Hong Thai Co., Ltd yang memproduksi Herba Hong Thai akhirnya meminta maaf ke publik dan mengambil tindakan setelah produk perusahaannya ditarik dari pasaran karena ditemukan kontaminasi mikroba melebihi standar, sebagaimana yang dilansir oleh Channel News Asia, Rabu (29/10/2025).
"Kami menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada para mitra kami atas segala ketidaknyamanan, dan kepada pelanggan kami yang terhormat atas segala kekhawatiran yang timbul," ujar Rabuetham ke awak pers.
Insiden ini sangat disayangkan lantaran produk ini dicintai oleh para konsumen seluruh dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Stop Kemerahan! Ini Dia Solusi Eksfoliasi Nyaman untuk Kulit Sensitif
-
Wajib Coba! 5 Body Lotion Terbaik untuk Kulit Cerah Remaja, Harga Mulai Rp10 Ribuan
-
Hari Ibu Tanggal Berapa? Sontek 15 Ide Kado yang Bikin Bunda Nangis Terharu
-
10 Ide Tukar Kado Natal Rp10 Ribu, Lebih Berkesan dari Hadiah Mahal
-
6 Sunscreen dengan Anti-Aging untuk Ibu Rumah Tangga Usia 30 Tahun ke Atas
-
Deodoran Apa yang Gak Bikin Ketiak Hitam? Ini 5 Pilihan yang Layak Dicoba
-
Selain Cokelat, Ini 3 Makanan Sehari-hari yang Bisa Bikin Kita Bahagia
-
Kamu Kapan? Cek Hari Keberuntungan Masing-Masing Zodiak pada 15-21 Desember 2025
-
Rahasia Wajah Awet Muda Ala Eropa: WonderFace, Teknologi Stimulasi Otot yang Akan Booming di 2026
-
Penantian Berakhir! 5 Zodiak Ini Diramal Akan Bertemu Jodoh dan Menikah di Tahun 2026