Bagi banyak orang, ramen adalah makanan favorit yang tidak bisa ditolak. Namun, sebuah studi terbaru dari Jepang mengungkapkan bahwa konsumsi ramen yang berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan.
Dilansir dari channelnewsasia, termasuk diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Bagi para penggemar ramen, penting untuk memahami efek konsumsi ramen yang terlalu sering terhadap tubuh.
Studi yang Mengkhawatirkan
Penelitian yang dilakukan di Yamagata, Jepang, melibatkan lebih dari 6.700 peserta berusia 40 tahun ke atas selama empat setengah tahun.
Suara.com - Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengkonsumsi ramen tiga kali atau lebih dalam seminggu memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan metabolik seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsinya sekali atau dua kali dalam seminggu.
Menariknya, peserta yang makan ramen kurang dari sekali sebulan juga menunjukkan sedikit variasi risiko.
Namun, hal ini cenderung disebabkan oleh masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya pada kelompok tersebut, yang membatasi konsumsi ramen mereka.
Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya pada kelompok tersebut.
Studi ini juga menemukan bahwa pria muda yang sering mengonsumsi ramen cenderung mengkonsumsi porsi yang lebih besar dan lebih banyak sodium.
Baca Juga: Normalnya, Sehari Kentut Berapa Kali? Ini Kata Ahli Gizi soal Batas Jumlah yang Sehat
Asupan sodium yang tinggi ini dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit, termasuk kanker lambung, yang lebih nyata pada pria muda tersebut.
Dampak Kesehatan dari Ramen
Ramen, terutama disajikan dengan kuah yang kaya, sering kali mengandung kadar sodium yang sangat tinggi.
Satu mangkuk tonkotsu ramen dapat mengandung antara 2.000 hingga 3.000 mg sodium, jauh melebihi batas asupan harian yang dianjurkan, yaitu 2.000 mg.
Kadar sodium yang tinggi ini berhubungan langsung dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi dan penyakit jantung.
Natrium yang berlebihan juga dapat menyebabkan retensi cairan (penumpukan cairan) dalam tubuh, meningkatkan tekanan darah (hipertensi), risiko pembengkakan, dan memicu masalah jantung yang lebih serius.
Berita Terkait
-
Normalnya, Sehari Kentut Berapa Kali? Ini Kata Ahli Gizi soal Batas Jumlah yang Sehat
-
Apakah Burger Tidak Sehat? Diprotes Ahli Gizi karena Masuk Menu MBG
-
Jangan Sampai Dehidrasi! Ini Batas Aman Minum Kopi Harian Menurut Ahli Gizi
-
3 Promo Restoran Ramen Spesial Agustus, Semua Paket Hanya Rp 17 Ribu!
-
Buah Apa Saja yang Tidak Boleh Dibekukan? Ini Penjelasan Ahli Gizi
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ramalan Shio Besok 22 Desember 2025, Siapa yang Paling Hoki di Awal Pekan?
-
5 Ide Kejutan dan Hadiah untuk Hari Ibu meski Merantau: Bermakna serta Penuh Cinta
-
5 Zodiak Diprediksi Banjir Rezeki di Tahun 2026, Keuangan Makin Lancar!
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?