Suara.com - Pengajuan Joko Widodo sebagai calon presiden ternyata tidak signifikan mendongkrak suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam pemilihan legislatif pemilihan umum 2014.
Dalam perhitungan berbagai lembaga survei hingga Rabu petang (9/4/2014), PDIP meraih sekitar 19 persen suara, diikuti Golkar di sekitar 14 persen, dan Gerindra dengan 12 persen suara. Suara PDIP hanya naik lima persen dari 14,03 persen pada pemilu 2009 lalu.
"Apa yang disebut 'Jokowi Effect' tidak terbukti. Tren hitung cepat menunjukkan suara PDIP tidak melonjak tinggi," kata Usep Ahyar, direktur lembaga survei Populi Center yang dihubungi Suara.com dari Jakarta.
Padahal, imbuh Usep, dalam berbagai survei sebelum pemilihan legislatif Jokowi disebut-sebut akan mendongkrak suara PDIP di atas 20 persen. Bahkan sejumlah lembaga survei menyebut angka di atas 30 persen.
Menurut Usep gagalnya Jokowi mengangkat suara PDIP di pileg karena setelah pengumuman pencalonan Jokowi sebagai calon presiden PDIP pada 14 Mares silam sejumlah media mulai jarang meliput bahkan terkesan memojokkan Gubernur Jakarta tersebut.
"Selain itu partai-partai saingan PDIP juga hampir punya profil yang sama, yakni bersih dari korupsi. Korupsi adalah faktor yang paling penting bagi pemilih kita," kata Usep.
Jika dalam perhitungan akhir Komisi Pemilihan Umum PDIP tetap memeroleh suara 19 persen maka partai berlambang banteng itu dipastikan akan perlu berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung Jokosi sebagai capres.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka