Suara.com - Bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) menegaskan ada dua mekanisme untuk menentukan koalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
PDI Perjuangan akan bergerak secara eksternal dan internal untuk mencari koalisi. Cara eksternal dilakukan untuk mencari calon yang cocok sedangkan cara internal dilakukan untuk mencari kriteria siapa calon yang tepat.
"Kalau eksternalnya tentu saja ketemu-ketemu dengan partai. Internalnya menyiapkan tahapan apa yang akan dilakukan," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Saat ditanya apakah langkah penentuan koalisi akan dilakukan hari ini? Jokowi masih enggan menjawab. Padahal, tengah malam tadi, Jokowi melakukan pertemuan dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri yang salah satunya membahas soal koalisi.
"Masa semuanya saya buka, ya nggak bisa dong," katanya.
Tadi malam, Rabu (9/4/2014), sekitar pukul 23.25 WIB, Jokowi tiba-tiba datang lagi ke rumah Megawati dan bertamu secara singkat. Dia datang lantaran dipanggil oleh Megawati.
"Salah satunya itu (koalisi). Kami belum bicara siapa partainya, kami terbuka untuk koalisi di parlemen dan cawapres," kata Jokowi malam itu.
Dia menambahkan, dalam waktu dekat ini dirinya akan sering bertemu dengan elit partai PDI Perjuangan dan elit di luar PDI Perjuangan. Pertemuan ini, akan semakin sering dilakukan untuk meminimalisir terjadinya masalah dan mencari solusi ketika dihadapkan dalam situasi politik tertentu.
"Namanya waktu mepet seperti ini harus selalu bertemu, ada masalah harus dibicarakan. Harus ada yang saya lakukan," kata Jokowi.
Sebelum pertemuan singkat Jokowi-Megawati ini, Jokowi dan sejumlah elit PDI Perjuangan berkumpul di rumah Megawati untuk membahas hasil hitung cepat pemilihan legislatif (Pileg) yang digelar hari itu.
Sejumlah elit yang hadir adalah Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan antara lain Puan Maharani, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo dan dua Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristianto dan Eriko Sotarduga.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah