Suara.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menganggap turunnya suara Demokrat Pileg 2014 merupakan hal yang wajar dalam dunia politik.
"Ya kan hari berganti, musim berganti, kadang mendung, kadang hujan. Biasa saja naik turun dalam pemilu. Itu biasa aja ada yang naik ada yang turun," ujar Anas saat hendak diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/4/2014).
Jurnalis sempat menanyakan apakah turunnya suara Demokrat lantaran ada petingginya yang melakukan korupsi?
"Pasti ada faktor itu, tetapi yang utama adalah kinerja pemerintah yang dianggap tidak memuaskan publik. Menurut saya itu," jawab Anas.
Dia merujuk soal hasil survei yang menunjukkan soal tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah yang turun drastis beberapa waktu terakhir.
"Kalau partai utama pemerintah memuaskan publik dengan menunjukkan kinerja pemerintah di mata masyarakat, pasti elektoralnya dinikmati oleh pemerintah itu. Tapi kalau pemerintahnya dianggap tidak memuaskan publik pasti akan berdampak juga terhadap elektoralnya,” ujar Anas.
Dalam sejumnlah survei hasil hitung cepat sementara dari berbagai lembaga survei menunjukkan angka seragam menurunnya perolehan suara Demokrat sekitar delapan sampai sembilan persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal