Suara.com - Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Achmad Dimyati Natakusumah menilai penyelenggaraan Pemilu Legislatif Tahun 2014 ini menurun. Menurut dia, animo masyarakat untuk menggunakan hak suaranya tidak sebanyak pemilu lima tahun lalu.
“Jika pada pemilu yang lalu jam 11 pagi orang sudah berduyun-duyun dan proses pencoblosan hampir selesai, tapi pada kali ini baru 164 orang dari sekitar 332 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ada. Mungkin ini disebabkan karena sosialisasi penyelenggaraan Pemilu agak terlambat.,” ujar Dimyati seperti dilansir dari laman dpr.go.id, Jumat (11/4/2014).
Politisi asal Partai Persatuan Pembangunan ini juga menyoroti penggunaan kotak suara yang hanya berbahan dasar kardus. Selain bahannya yang tak tahan air bila terkena hujan deras, surat suara yang tersimpan di dalamnya perlu pengamanan ekstra. “Saya berharap Pemilu yang akan datang persiapannya akan lebih baik lagi,” ungkap Dimyati.
Melihat kenyataan di lapangan tersebut, Dimyati mengusulkan penerapan e-voting pada Pemilu yang akan datang. Salah satu alasan perlunya e-voting adalah untuk meminimalisir terjadinya berbagai kecurangan.
“Pemilu mendatang perlu dicoba teknologi e-voting agar pemilu bisa berlangsung lebih efektif dan efisien. Namun demikian, e-voting juga bergantung pada kejujuran mesin juga, apakah ini bisa diterima oleh orang-orang awam dan ini butuh waktu. Saya melihat semakin maju teknologi maka akan lebih bagus tidak tradisional lagi,” jelas Dimyati.(dpr.go.id)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat