Suara.com - Joint Agency Coordination Centre (JACC) akan tetap fokus untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 meski biaya yang dikeluarkan akan semakin besar. JACC merupakan badan bentukan Australia yang memimpin pencarian MH370 di Samudera Hindia.
“Akan ada masalah terkait biaya di masa yang akan datang, tetapi ini semua bukan masalah berapa banyak yang dikeluarkan,” kata Menteri Pertahanan Australia David Johnston.
Kata dia, Australia tetap fokus untuk bisa menemukan MH370.
“Kami ingin mengatakan kepada sahabat kami di Malaysia dan Cina bahwa ini bukan masalah biaya. Kami ingin mereka melihat bahwa Australia berusaha untuk membantu mereka dalam kejadian yang sangat menyedihkan ini,” tegas Johnston.
Cina dan Malaysia merupakan dua dari delapam negara yang ikut dalam tim pencarian Malaysia Airlines MH370 di Samudera Hindia. Dua per tiga dari penumpang pesawat yang hilang sejak 8 Maret itu adalah warga negara Cina. Sejak dua minggu lalu, pencarian MH370 sudah memasuki fase baru yaitu di dalam air. Kapal selam tanpa awak yaitu Bluefin 21 sudah diterjunkan untuk mencari keberadaan MH370 di dasar laut Samudera Hindia.
JACC mengungkapkan, tim pencari sudah menyisir 80 persen area dari lokasi terdeteksinya sinyal dari dalam laut yang diduga berasal dari kotak hitam MH370. Namun, hingga kini tim pencari belum berhasil mendapatkan satu pun serpihan dari pesawat yang mengangkut 239 penumpang tersebut.
Hari ini, Bluefin 21 akan menjalani misi kesepuluh untuk mencari MH370. Kapal selam drone itu melakukan pencarian di area dengan kedalaman 4.500 kilometer dan radius 10 kilometer. Selain itu, pencarian di atas laut juga masih terus dilakukan dan melibatkan 10 pesawat militer serta 12 kapal laut. (AFP/CNA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah