Suara.com - Aparat Polda Metro Jaya menyita belasan senjata api dan ratusan senjata tajam sepanjang Maret hingga awal Mei 2014.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan senjata berbahaya tersebut disita dalam Operasi Cipta Kondisi. Tujuan operasi ini untuk menanggulangi kejahatan konvensional yang kembali marak akhir-akhir ini.
Adapun jenis senjata api yang disita polisi, antara lain senjata api pabrikan maupun rakitan. "Tapi paling banyak pabrikan," kata Rikwanto.
"Sejumlah 12 pucuk ada FN, ada revolver. Kemudian senjata air softgun berbagai macam jenis ada 11 pucuk. Senapan angin 6 pucuk, dan terakhir senjata tajam, ada pisau, golok, klewang dan lain-lain dengan total 152 bilah," kata Rikwanto.
Selain menyita senjata, petugas juga menangkap enam orang. "Yaitu dari penjual air softgun, kemudian penjual senjata api," kata Rikwanto.
Terhadap keenam orang ini dikenai Pasal Undang-undang Darurat dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
"Mudah-mudahan di lapangan ke depannya sudah mulai berkurang, kalaupun masih ada kami akan ambil tindakan tegas untuk melumpuhkannya," kata Rikwanto.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'