Suara.com - Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Mahfud MD mengatakan Prabowo Subianto mendominasi jalannya debat capres kedua bertema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional yang berlangsung di Hotel Holiday Inn, Jakarta, Minggu (22/4/2014).
"Saya kira debat pertama sampai ketiga, Prabowo mendominasi jalannya debat apalagi debat ketiga ini karena modal dasarnya sudah beda, jadi Prabowo selalu mengungguli Jokowi," ujar Mahfud MD usai menghadiri debat capres.
Menurut dia, Joko Widodo yang selama ini dianggap mengerti soal-soal praktis, namun pada debat bertema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional mantan Walikota Solo tersebut tidak mengerti.
"Ditanya Laut Cina Selatan, karena dia tidak menegrti Laut Cina Selatan itu ada kasus apa, jawabnya gak nyambung, malah umum sekali," Kata Mahfud.
Kedua, ketika ditanya postur angkatan bersenjata dengan anggaran pemerintah yang tidak mencukupi, Jokowi malah menjawab mau mengangkat TNI sebanyak mungkin padahal tidak mempunyai uang.
"Ketika ditanya kalau kita gak punya uang, gimana cara angkat TNI? Jokowi mau angkat TNI sebanyak mungkin. Sudah bilang ga punya uang, masih mau angkat TNI,"tambahnya.
Padahal, lanjutnya, itu mesti ada konsepnya yaitu Sishankamrata. Jawaban Jokowi seharusnya seperti itu. Ini kan soal data dilapangan, ternyata mantan Walikota Solo tersebut belum terlalu menguasai.
"Tapi memang yang namanya ekonomi pasar, pasar kering dia ngerti. Tapi kalau sudah soal politik internasional sama ketahanan nasional, yang selama ini selalu di anggap hebat soal praktis, ternyata tadi praktisnya tidak ada sama sekali soal Politik Internasional dan Ketahanan Nasional," kata dia.
Dia mengutarakan bahwa Jokowi tidak memahami perbedaan ketahanan dengan pertahanan. Ketahanan itu menyangkut urusan air, tanah maupun yang ada di daratan Inonesia, kalau pertahanan terkait tentara.
Ketika ditanya berapa skor pada debat kali ini, ia mengatakan Prabowo mengalahkan Jokowi dengan skor 5-0. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah