Suara.com - Dalam debat calon presiden yang berlangsung pada Minggu (22/6/2014) malam, calon presiden Prabowo Subianto dinilai jauh lebih memahami isu Politik Internasional dan Ketahanan Nasional dibandingkan Joko Widodo.
"Kelihatan sekali, Prabowo menguasai masalah dan Jokowi tidak," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, kepada suara.com, Senin (23/6/2014).
Menurut Mubarok, terlihat sekali Jokowi hanya membaca konsep-konsep yang telah disiapkan oleh tim pakar pendukungnya.
"Dia membaca konsep dari timnya. Makanya dia tidak lancar. Urut-urutan (penyampaiannya) memang bagus, tapi penyampaiannya tidak lancar. Itu konsep tim dan Jokowi belum kuasai," kata Mubarok.
Mubarok mengetahui materi yang disampaikan Jokowi di panggung debat semalam, sudah disiapkan tim, karena Mubarok mendapat cerita dari anggota tim itu sendiri.
"Saya tahu timnya. Timnya cerita sama saya," kata Mubarok.
Menurut Mubarok beda sekali dengan Prabowo yang memang paham betul kedua bidang yang menjadi tema debat.
"Bagi Jokowi, itu ilmu pengetahuan yang baru," kata Mubarok.
Mengenai apakah penampilan Jokowi semalam akan berpengaruh pada tingkat elektabilitas, Mubarok mengatakan, berpengaruh.
"Tapi pendukungnya (Jokowi) fanatik sih. Pokoknya biar jelek, tetap saja dibilang bagus. Pendukung yang intelek-intelek juga ngomentarinnya bagus, repot ini kalau sudah begitu," kata Mubarok.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah