Suara.com - Perang komentar atas dugaan keterlibatan capres nomor urut satu Prabowo Subianto dalam peristiwa penculikan aktivis masih berlanjut.
Kali ini giliran bekas Danpuspom TNI Mayjen (Purn) Syamsu Djalal yang angkat bicara. Dia mengatakan hasil investigasi menunjukan Tim Mawar terbukti melakukan penculikan sejumlah aktivis pada tahun 1997.
Tim Mawar merupakan pasukan dari Kopassus yang bergerak atas perintah Danjen Kopassus saat itu yakni Prabowo Subianto. Tim ini juga sudah diadili di Mahkamah Militer.
"Sudah cukup bukti kok," kata Syamsu di Gedung Joeang, Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Namun, yang disayangkan Syamsu, hukuman itu tidak berlanjut kepada pimpinan Tim Mawar, yaitu Prabowo yang hanya diberikan hukuman etik oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP). Hukuman yang didapatkan ini pun hanya sebatas pemecatan.
"Tim Mawar dihukum dengan Mahkamah Militer. Harusnya (Prabowo) juga diadili di Mahkamah Militer, namun saat itu tidak elok kalau mantu presiden diadili di Mahkamah Militer. Saya juga heran kenapa malah dibawa ke DKP (Dewan Kehormatan Perwira)," ujar Syamsu.
Perdebatan masih berlanjut hingga sekarang. Para mantan jenderal kubu pembela Prabowo menganggap pemecatan Prabowo berdasarkan rekomendasi DKP ABRI merupakan konspirasi menyingkirkan Prabowo.
Sementara kubu jenderal pembela capres nomor urut dua Joko Widodo menyatakan pemecatan tersebut dipastikan keterlibatan Prabowo atas aksi pelanggaran HAM dan melanggar instruksi atasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi