Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan dan harapannya kepada kedua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan bertarung dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) tanggal 9 Juli 2014. Pesan tersebut disampaikan SBY lewat sebuah rekaman wawancara yang diunggah ke situs berbagi video Youtube.
"Pesan saya sederhana sekali, baik Pak Prabowo maupun Pak Jokowi harus siap menang, dan sekaligus siap kalah. Yang menang tidak perlu arogan, yang kalah tidak perlu ngamuk," kata SBY dalam video yang diunggah pada tanggal 5 Juli lalu.
SBY juga berharap, agar kedua belah pihak tetap menjaga tali silaturahmi, apapun hasil dari Pilpres nantinya.
"Kemudian pascapilpres ini di antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi, tidak perlu bermusuhan selamanya, menyimpan dendam tak berkesudahan dan mungkin diwariskan pada konstituen-konstituennya. Ingat, setiap lima tahun akan ada pilpres lagi, nah silakan berkompetisi lagi, peluang selalu terbuka," lanjut SBY.
Kepala Negara juga mengingatkan, agar Presiden terpilih harus segera bekerja keras, sebab rakyat telah menanti.
"Dan setelah terpilih sang presiden terpilih itu sudah ditunggu oleh rakyat untuk bekerja, sudah selesai pencitraan, sudah selesai janji-janji, sudah selesai kampanye. bekerja dan bekerja sekeras-kerasnya," ujar SBY.
Tak hanya kepada kedua pasangan capres dan cawapres. Presiden juga meminta kepada rakyat Indonesia untuk menjaga keamanan selama Pilpres 2014 berlangsung, sebagaimana yang terjadi pada dua Pilpres sebelumnya.
"Kalau kepada rakyat, saya ini justru ingin berterima kasih kepada rakyat Indonesia. Pilpres 2004, pilpres 2009 bagus sekali, kesadarannya makin tinggi, mereka berpartisipasi dengan baik, menjaga ketertiban, menjaga keamanan dan menjaga kedamaian, sekali lagi saya berterimakasih. dan mudah-mudahan rakyat kita bisa mengulangi lagi kisah baik ini pada pemilihan presiden tahun 2014 ini," tandas Presiden.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu