Suara.com - Panitia Pemungutan Suara (PPS) diminta jangan sampai kesiangan menyelenggarakan pencoblosan akibat nonton bareng (Nobar) semifinal Piala Dunia 2014.
"Dinihari nanti ada semifinal piala dunia. Jangan sampai PPS kesiangan menyelenggarakan pencoblosan karena begadang serta habis sahur," kata Nurul Hidayat, warga Perumahan Taman Cibodas Kota Tangerang, Selasa (8/7/2014).
Dinihari bakal digelar pertandingan semifinal Piala Dunia pukul 03.00 WIB dan selesai menjelang subuh. Sedangkan pencoblosan di TPS dimulai pukul 07.00 WIB.
Ketua KPU Kota Tangerang, Sanusi Pane, mengatakan, pihaknya sudah memberikan himbauan kepada seluruh anggota PPS untuk mengatur waktu terkait adanya pelaksanaan perhelatan piala dunia.
Hal ini dilakukan agar pelaksanaan pencoblosan pemilihan presiden dan wakil presiden dapat terlaksana sesuai jadwal.
Bahkan, pihaknya menyarankan agar dilaksanakan nobar di TPS dan juga sahur bersama. Sehingga, nantinya setelah Nobar, bisa menyiapkan keperluan pencoblosan.
"Bagi anggota PPS yang tak ingin begadang, bisa membagi waktu. Jangan sampai kesiangan membuka TPS karena usai nobar," ujarnya.
Budi Lesmana, Ketua PPS Desa Bojong Cikupa, Kabupaten Tangerang, mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut dengan mengadakan Nobar.
Bahkan, seluruh panitia pemungutan suara yang merupakan pemuda setempat untuk membawa perlengkapan pakaian.
"Seluruh kebutuhan sudah disiapkan di TPS. Jadi, tidak ada panitia yang pulang karena khawatir nanti ketiduran apalagi sedang dalam nuansa puasa," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu