Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan wisata Monumen Nasional akan dilakukan usai sidang Perselisihan Hasil Pelaksanaan Pemilihan Umum di Mahkamah Konstitusi.
"Karena saat ini aparat keamanan, baik polisi maupun tentara masih terfokus pada pelaksanaan sidang PHPU di gedung MK dan kawasan sekitarnya," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (8/8/2014).
Selain itu, menurut Ahok, penertiban tersebut sengaja baru akan dilakukan usai sidang supaya tidak terjadi gesekan antara Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dengan PKL saat penertiban berlangsung.
"Kita tidak ingin saat penertiban itu berlangsung, terjadi bentrokan antara Satpol PP dengan PKL. Sedangkan aparat keamanan sedang fokus dengan keamanan di sekitar gedung MK," ujar Ahok.
Senada dengan Ahok, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso menuturkan, penertiban terhadap para PKL liar di kawasan Monas akan dilakukan pada pekan depan.
"Memang awalnya kita berencana untuk melakukan penertiban PKL di Monas itu pada minggu ini. Tetapi, kemudian kita undur jadi minggu depan, usai sidang di MK," ujar Kukuh.
Terkait rencana penertiban PKL di Monas, dia mengungkapkan sebanyak 1.500 personel gabungan yang terdiri dari Satpol PP, kepolisian dan TNI akan dikerahkan.
"Nanti, sebelum dimulainya penertiban minggu depan, bersama-sama dengan personel gabungan itu kita akan melakukan apel terlebih dahulu. Setelah itu, baru kita turun ke lapangan," ujarnya.
Lebih lanjut, dia berharap pelaksanaan penertiban tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya banyak hambatan atau kendala di lapangan.
"Kita juga berharap agar jangan sampai terjadi bentrokan fisik antara petugas dan pedagang, karena sebelum penertiban itu dilakukan, kita sudah mengirimkan surat peringatan terlebih dahulu," ucap Kukuh. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus