Suara.com - Perwakilan Hamas di Iran mengatakan perbedaan Muslim Syiah dengan Sunni tidak memiliki makna. Selain itu perbedaan keduanya dan didasarkan atas kecenderungan politik dan tidak memiliki hubungan dengan orang Arab dan bukan Arab.
Dalam upacara meluncurkan buku "Quran and Kiblah" di Teheran, Selasa (12/8/2014) sore, Khalid al-Qaddumi menegaskan, dunia Islam sekarang harus mengesampingkan masalah yang tidak penting untuk menjaga persatuan.
"Kita sekarang berada dalam keadaan yang rawan dari sejarah dan dunia Islam. Seharusnya megesampingkan masalah tidak penting untuk persatuan," katanya.
Dia menambahkan, bahwa Palestina adalah tanah para nabi dan pemuda Palestina adalah teladan bagi kaum muda Muslim.
Terkait persoalan terbaru rezim Zionis, Qaddumi mengatakan, sekitar 2.000 pria tak bersalah, wanita dan anak-anak telah kehilangan kehidupan mereka.
"Haruskah kita memiliki satu juta martir sehingga dunia Islam bereaksi?", tanya Qaddumi.
Dia menggarisbawahi bahwa Al Quds dan Palestina adalah kode persatuan di dunia Islam. Qaddumi melanjutkan, meskipun Gaza hanya sepertiga dari Teheran, tetapi bisa menciptakan krisis bagi rezim Zionis. (Antara/IRNA-0ANA)
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional