Suara.com - Pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Erwan Agus Purwanto, memprediksi kesolidan Koalisi Merah Putih di DPR RI tidak akan bertahan lama ketika pemerintahan baru terbentuk.
"Belajar dari koalisi pada pemerintahan SBY, membuktikan bahwa dalam skema politik tidak ada koalisi yang permanen, kecuali hanya muncul berdasarkan isu-isu tertentu saja," kata Erwan, Selasa (26/8/2014).
Menurut Erwan peluang kerjasama antara Jokowi dan partai-partai yang selama mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa masih terbuka lebar.
"Partai-partai anggota koalisi masih memiliki kemungkinan memutuskan merapat ke Jokowi. Meskipun hal itu juga kembali pada keputusan Jokowi untuk membuka kran koalisi tersebut," kata dia.
Erwan menilai seandainya masih tetap solid, kekuatan Koalisi Merah Putih di Parlemen tidak akan menjadi ganjalan yang signifikan terhadap pemerintahan Jokowi-JK seperti yang dikhawatirkan oleh sejumlah analis.
Apalagi, menurut dia, dalam menyiasati kekuatan di parlemen, Jokowi telah memiliki pengalaman selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saya kira Jokowi telah memiliki pengalaman dalam menghadapi fraksi-fraksi di DPR saat menjabat Gubernur (DKI Jakarta), di mana sangat sedikit fraksi pendukungnya," kata dia.
Meski demikian, kata Erwan, keberadaan koalisi permanen di Parlemen juga tetap perlu dihadapi dengan bijaksana. Hal itu mengingat sistem pemerintahan di Indonesia tidak secara murni menganut sistem presidensial, akan tetapi sesekali waktu juga menerapkan sistem parlementer.
"Dengan sistem pemerintahan seperti yang berlaku di Indonesia saat ini, saya kira dukungan partai terhadap Jokowi yang hanya 33 persen di parlemen tetap akan menjadi tantangan besar bagi pemerintahan Jokowi, apabila tidak diimbangi dengan formula politik yang cerdas dan matang," kata dia.
Seperti diketahui, dari sepuluh partai yang mempunyai wakil di Senayan, hanya empat partai yang mendukung kubu Jokowi-JK, yaitu PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, dan Hanura. Sedangkan enam lainnya merupakan pendukung Koalisi Merah Putih, yaitu Partai Gerindra, PAN, Golkar, PKS, PPP dan Partai Demokrat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD
-
Mahfud MD Soroti Rekrutmen dan Promosi Polri, Ada Ketimpangan Kenaikan Pangkat
-
Melaju Kencang di Tikungan Tajam, 7 Fakta Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Semarang
-
Sentil Pejabat yang 'Flexing', Rocky Gerung Sebut Prabowo Perlu Sosok Jujur untuk Kendalikan Bencana
-
Punya Harta Rp 79 Miliar, Asal-Usul 29 Bidang Tanah Bupati Bekasi Jadi Sorotan
-
Akhir Pelarian Kasidatun HSU: Bantah Tabrak KPK, Diduga Terima Aliran Dana Rp1 Miliar