Suara.com - Susilo Bambang Yudhoyono akan menanggalkan jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada Oktober nanti dengan perasaan puas. Dalam wawancara dengan media Australia, SBY mengaku telah berhasil meraih banyak capaian selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden sejak 2004.
“Saya sudah berusaha sebaik mungkin dalam menjalankan tugas sebagai Presiden. Di akhir jabatan saya, Indonesia telah menjadi negara yang lebih kuat, demokrasi yang lebih kuat dan juga perekonomian yang semakin membaik,” ujarnya.
Ketika pertama kali terpilih sebagai Presiden pada 2004, SBY langsung dihadang sejumlah masalah. Mulai dari bencana Tsunami, Desember 2014 hingga serangan bom yang dilakukan oleh Jemaat Islamiyah.
“Kami menghadapi banyak tantangan tetapi satu per satu berhasil diselesaikan. Kami berhasil menuntaskan konflik berkepanjangan di Aceh, kami menstabilkan situasi politik di Papua dan juga berhasil selamat dari krisis Tsunami dan juga sejumlah bencana alam lainnya,” ungkapnya.
SBY juga mengungkapkan, pemerintahannya memerangi kejahatan korupsi meski belum sukses. Selain itu, jaringan teroris berhasil dilumpuhkan. Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk 250 juta jiwa juga berhasil lolos dari badai krisis finansial.
Di sektor ekonomi, pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,9 persen selama 2009-2013. Meski pertumbuhan ekonomi turun menjadi 5,2 persen pada 2014 SBY menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap yang paling tinggi dibandingkan negara lain.
“Bahkan, di dalam G20, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang terbesar kedua di dunia setelah Cina. Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6 persen dalam dua tahun ke depan,” jelasnya.
SBY juga menjelaskan sejumlah kebijakan tidak populer yang diambilnya yaitu menaikkan harga BBM pada tahun lalu dan juga tarif listrik pada tahun ini.
“Saya berharap pemerintahan baru akan memberikan subsidi kepada masyarakat yang tidak mamp. Kita tidak boleh memberikan subsidi kepada komoditas tetapi kepada orang yang memerlukan, warga miskin,” tandasnya. (AFP)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama