Suara.com - PDI Perjuangan akan menerima dengan tangan terbuka apabila Partai Demokrat memutuskan untuk bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Anggota DPR dari PDI Perjuangan, Arif Budimanta mengklaim, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tidak mempermasalahkan apabila Demokrat ingin bergabung dengan kubu Jokowi-JK. Sudah bukan rahasia umum lagi, Megawati tidak pernah lagi melakukan komunikasi politik dengan SBY sejak pemilu 2004.
Namun, kata Direktur Megawati Institute itu, ada syarat yang harus dipenuhi oleh Partai Demokrat yaitu bergabung di pemerintahan untuk sama-sama membangun bangsa kea rah yang lebih baik.
“Asal sejak awal diniatkan dengan baik, masa kami tidak akan terima. Kami akan terima dengan tangan terbuka apabila Demokrat mau bergabung ke pemerintahan. Semakin banyak tenaga yang bergabung kan semakin baik,” kata Arif kepada suara.com melalui sambungan telepon, Kamis (28/8/2014).
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat mengungkapkan dirinya mempunyai kesamaan visi dengan presiden terpilih Joko Widodo. Hal itu diungkapkan SBY ketika bertemu dengan Jokowi di Bali, semalam.
Komentar SBY itu memunculkan spekulasi bahwa Partai Demokrat akan bergabung ke dalam pemerintahan Jokowi-JK. Dalam pemilu presiden lalu, Partai Demokrat memutuskan untuk netral.
Namun, sejumlah kader Partai Demokrat secara terang-terangan mendukungan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Ketua DPP Partai Demokrat Syarief Hasan juga sudah melarang kadernya untuk menolak tawaran menteri dari pemerintahan Jokowi-JK.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO