Suara.com - Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat akan memeriksa tiga orang yang bekerja tempat penitipan bayi 'Baby Daycare' yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat.
"Dua dari babysitter, yang satu itu cleaning service, tiga-tiganya ini wanita," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Rikwanto, Senin (8/9/2014).
Rikwanto menambahkan, mereka akan dipanggil untuk dimintai keterangan terkait penganiayaan yang dialami oleh Ran bayi berusia 14 bulan.
"Sementara statusnya sebagai saksi," imbuhnya.
Sampai saat ini, penyidik sudah memeriksa pelapor, nenek korban, dan petugas pengamanan. Untuk korban sendiri, sudah melakukan visum, namun hasilnya belum keluar.
Sebelumnya, bayi berusia 14 bulan bernama Ran diduga mengalami penganiayaan, penganiayaan itu terjadi di tempat penitipan bayi 'Baby Daycare' Pertamina di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat. Penganiayaan terjadi pada hari Jumat lalu (29/8/2014).
Lisa (30), orang tua korban lantas melaporkan peristiwa ini di Polres Metro Jakarta Pusat pada hari Selasa (2/9/2014).
Seperti diketahui, dalam rekaman CCTV bayi tersebut diayun kencang dan mengakibatkan bayi membentur dinding serta mengalami luka memar di pipi kiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total