Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo memastikan tiga kota, yakni Jakarta, Palembang dan Bandung, sebagai kota penyelenggara Asian Games 2018.
Keputusan itu ditetapkan melalui penandatanganan nota kesepahaman sebagai penyelenggara ajang olahraga Asian Games 2018, di Incheon, Korea Selatan, tepat sebelum pembukaan Asian Games 2014.
Dalam penandatanganan nota kesepahaman atau MoU itu, Indonesia diwakili Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Alhamdulillah sudah ada kepastian Indonesia menjadi 'host country', karena ada tiga kota yang jadi penyelenggara yaitu Jakarta, Palembang (Sumsel) dan Bandung (Jabar). Perwakilan Jawa Barat sayangnya tidak bisa hadir karena berhalangan," kata Roy dalam jumpa pers yang digelar di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (21/9/2014).
Menurut Roy, ini adalah kali pertama ada dua pimpinan daerah yang menandatangi nota kesepahaman tanda keputusan resmi lokasi penyelenggaraan Asian Games.
Ia mengatakan sebagai "host country", ada persyaratan bahwa ibu kota negara Indonesia, DKI Jakarta, harus dilibatkan dalam penyelenggaran Asian Games.
Ahli telematika itu juga menuturkan pemerintah pusat telah menyepakati sejumlah hal seperti kesiapan venue untuk upacara pembukaan dan penutupan serta tambahan arena olahraga baru.
Stadion Utama Gelora Bung Karno akan jadi tempat pembukaan, sedangkan penutupan akan digelar di Stadion Jakabaring, Palembang.
Penentuan tiga kota penyelenggara merupakan pertimbangan karena Komite Olimpiade Asia (OCA) tidak memperkenankan Indonesia untuk membangun venue baru, terkecuali bisa selesai paling lambat pada 2016.
Alasannya yakni karena proses penilaian oleh perwakilan OCA atas venue atau area yang akan digunakan dimulai pada 2016 sehingga disarankan tidak membangun venue baru.
"Ini untuk menghindari kejadian di Incheon di mana wali kota sebelumnya sangat mendukung acara Asian Games, tapi wali kota yang saat ini menjabat tidak begitu mendukung acara ini sehingga banyak venue yang terbengkalai. Makanya OCA sudah wanti-wanti agar Indonesia tidak membangun venue baru," ujarnya.
"Oleh karena itu pula GBK akan direnovasi dan dipastikan sudah selesai pada 2016," tambahnya.
Meski digelar di tiga kota, Roy mengaku ketiga daerah itu akan saling bahu membahu demi suksesnya penyelenggaraan ajang olahraga itu. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 30 Oktober 2025: Hujan Ringan di Bali dan Jabodetabek
-
Jejak Najelaa Shihab: Kakak Najwa di Pusaran Grup WA Nadiem, Revolusi Pendidikan di Tangannya
-
Tangan Terikat Kabel Ties Merah, Delpedro Marhaen Lantang Bersuara: Semakin Ditekan, Semakin Melawan
-
KontraS Menolak Keras! Soeharto Mau Jadi Pahlawan Nasional, Jejak Kelam Orde Baru Jadi Sorotan
-
Demo Hari Ini di Monas: Ribuan Guru Honorer Turun ke Jalan, Tuntut Revisi UU P3K
-
Anggaran MBG Terlalu Mahal? Pengamat Ungkap Dua Solusi Ini Buat Prabowo!
-
Demo Guru Honorer Hari Ini: Jakarta Dikepung, 1.597 Aparat Siaga di Monas
-
Ribuan Polisi dan TNI Jaga Ketat Demo Guru Honorer Madrasah di Monas
-
Gelar Konsolidasi Aksi Hari Ini, 5 Juta Buruh Siap Mogok Nasional Bila Tuntutan Tak Didengar
-
Demo Guru di Monas, Transjakarta Alihkan Sejumlah Rute Layanan