Suara.com - Idul Adha tahun ini, 1435 Hijriah, jangan dimaknai semata-mata hanya kurban dalam artian penyembelihan hewan saja. Namun, lebih luas daripada itu, kurban bisa diartikan sebagai rela berkorban bagi bangsa dan negara. Kepada para pemimpin, kurban bisa diartikan dengan cara mencintai rakyatnya.
Demikian khotbah Salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, yang disampaikan khatib, sekaligus Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU), KH Zakky Mubarak, Minggu (5/10/2014).
Hadir dalam Salat Idul Adha kali ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan istrinya, Herawati Boediono, dan sejumlah pejabat serta petinggi-petinggi negara lainnya.
"Para pemimpin negara hendaklah mencintai rakyatnya dan rakyat pun harus selalu mencintai dan mendukung program pemerintahnya, yang mengarah pada kemaslahatan umum," katanya.
Dia juga menyinggung soal sistem trias politica yang membagi kekuasaan pada tiga bagian yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Menurut Zakky, trias politica tidaklah dipahami secara parsial, tapi harus dipahami secara integral dan holistic untuk mencapai kemaslahatan umat tadi.
Selain itu, pemimpin yang rela berkorban untuk rakyatnya juga akan membawa negara ini lebih baik. Dia menambahkan, bangsa dan negara yang unggul adalah bangsa yang memiliki pemimpin yang kuat, itu pula yang akan dikagumi bangsa-bangsa lain.
"Juga yang dapat melindungi kaum kecil dan lemah dan sebaliknya kaum kecil dan lemah menghormati pemimpinnya," ujar Zakky.
Selain itu, Zakky juga mengajak kepada seluruh bangsa ini, dalam rangka mengokohkan keutuhan bangsa dan negara, juga perlu melakukan pengorbanan yang lebih besar dari kurban dalam arti sempit.
"Setiap diri bangsa kita harus rela berkorban untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara melalui profesi masing-masing," tuturnya.
Karenanya, menurut dia ibadah kurban kali ini tidak hanya terbatas pada penyembelihan hewan kurban dan pembagian dagingnya pada kaum fakir dan miskin, tapi dapat dikembangkan lebih luas dan bersifat kompleks.
"Berkurban itu adalah segala kegiatan yang mengandung makna memberikan sesuatu yang kita miliki kepada mereka," kata Zakky.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri
-
Cukai Minuman Manis Ditunda, Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kesehatan Anak?
-
Sekolah Kembali Normal, Gubernur DKI Pastikan Korban Kecelakaan Mobil MBG Ditangani Maksimal
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditanggung Asuransi, Pramono Pastikan Pasokan Pangan Aman
-
Tak Ambil Pusing Perpol Dianggap Kangkangi Putusan MK, Ini Kata Kapolri
-
Sengkarut Tanah Tol: Kisah Crazy Rich Palembang di Kursi Pesakitan