Suara.com - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, mengaku pemeriksaannya hari ini oleh penyidik KPK terkait dana operasional menteri (DOM). Dalam pemeriksaan berdurasi lima jam tersebut, Jero mengaku dirinya memaparkan soal dana operasional sama seperti para menteri lainnya, dan itu sudah digunakannya sesuai aturan. Berdasarkan keterangannya, DOM tersebut senilai Rp120 juta per bulannya.
"Saudara, saya sudah selesai menjalani pemeriksaan. Ada lima pertanyaan. Pertama adalah DOM, dana operasional menteri. Saya jelaskan tadi, semua menteri dan kepala lembaga mendapat DOM. Saya juga dapat DOM sejak (menjabat) Menteri Kebudayaan selama 7 tahun, sekarang jadi Menteri ESDM (selama) 3 tahun, dan penggunaannya sudah ada aturannya. Dan (itu) saya gunakan sesuai aturan yang ada," papar Jero, sesaat setelah diperiksa oleh penyidik, di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2014).
Sementara, mengenai rapat fiktif yang diduga oleh KPK, Jero mengaku bahwa rapat tersebut tidak pernah dilakukannya. Menurutnya, semuanya sudah sesuai aturan yang ada. Sementara selain menanyakan DOM, dalam pemeriksaan tadi menurut Jero, penyidik juga menanyakan terkait pengeluaran serta pendapatan yang pernah diperolehnya.
"Apakah ada rapat khusus? Tak pernah, sesuai aturan. Juga ditanyakan penghasilan dan pengeluaran saya setiap bulan, termasuk gaji. Saya terangkan semua pengeluaran saya. Saya terangkan biaya anak saya yang kuliah. Itu yang penting, berkisar DOM dan pengeluaran saya," tambahnya.
Sedangkan terkait dugaan pemerasan yang disangkakan KPK terhadapnya, Jero mengaku bahwa dalam pemeriksaannya hari ini hal tersebut tidak ditanyakan. Namun, dia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah merasa memeras siapa pun. Dia juga membantah tuduhan KPK tentang adanya rapat fiktif terkait DOM.
"Ada juga tanya mengenai pemerasan. Saya perlu menyampaikan kepada saudara, saya terus terang tak pernah memeras siapa pun, dan meminta kenaikan DOM. Itu tidak ada," tutupnya.
Berita Terkait
-
Fakta Baru OTT KPK: Siapa Saja 9 Sosok yang Diserahkan ke Kejaksaan Agung?
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf