Suara.com - Polisi Pakistan telah menangkap empat lelaki yang merencanakan dan membiayai serangan mematikan di bandara internasional Karachi Juni lalu yang menewaskan 38 orang.
Serangan fajar di bandara tersibuk di Pakistan itu diklaim oleh Taliban dan menyebabkan runtuhnya pembicaraan perdamaian dengan pemerintah Pakistan dan peluncuran serangan tentara yang lama ditunggu terhadap tempat-tempat persembunyian gerilyawan di lembaga suku Waziristan Utara.
Polisi mengungkapkan, tiga tersangka ditangkap Senin ((27/10/2014) malam setelah orang keempat telah ditahan sebelumnya, memicu polisi untuk mengejar antek-anteknya.
"Kami menangkap mereka semua dari berbagai tempat di Karachi dan mereka anggota kelompok yang dilarang berkaitan dengan Al Qaida," kata Raja Umar Khatab, seorang pejabat senior polisi, Selasa (28/10/2014) kepada AFP.
Polisi mengatakan bahwa empat orang dibekali 20 juta rupee ( 194.000 dolar AS) untuk mendanai serangan itu.
"Mereka mengirim uang ke daerah-daerah berbatasan untuk membiayai pelatihan dan memperoleh senjata untuk serangan itu," kata Khatab.
Sepuluh gerilyawan mengepung bandara pada Minggu malam pada Juni menguasai daerah itu sampai subuh. Mereka menyerbu terminal menyamar sebagai penjaga bandara dilengkapi dengan rompi bunuh diri, granat dan peluncur roket. (Antara/AFP)
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Seleksi Super Ketat Kementerian Haji, Kenapa 200 Nama Calon Pejabat Harus Ditelusuri KPK?
-
Dengan Suara Bergetar, Ayah Nadiem Makarim: Saya Yakin Betul Dia Jujur
-
Keseruan Oma Ilah dan Opa Sutarto Ikut Sekolah Lansia
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Karma Instan! 2 WN China Auto Diusir dari Indonesia Gegara Nyolong Duit di Pesawat
-
Jerit Hati Ibunda dan Ayah Nadiem Makarim di Pengadilan: Dia Jujur, Kami Tak Menyangka Ini Terjadi