Suara.com - Direktur Eksekutif Lingkaran Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti menilai keputusan yang diambil oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno untuk tidak melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI, dinilai tepan dan bukan merupakan kesalahan Rini maupun Presiden Joko Widodo.
Hal itu dikatakannya lantaran panggilan yang dilayangakan oleh DPR kepada Rini bukan merupakan panggilan institusi, melainkan panggilan untuk kepentingan politik.
"Jelas panggilan DPR itu bukan penggilan institusi, bukan panggilan mayoritas karena KIH dan KMP masih belum bersatu. Persoalannya jelas bukan di Rini maupun Presiden tetapi karena pangilan mereka panghilan koalisi bukan institusi. Jadi jangan salahkan jika ada menteri yang tidak mau datang," ucap Ray di acara diskusi di Kedai Kopi Deli, Jakarta Pusat, Minggu (23/11/2014).
Senada dengan Ray, pengamat Komite Pemilih Indonesia (TEPI), Jeirry Sumampow menegaskan sikap Rini tersebut menegaskan bahwa DPR tidak mempunyai kewibawaan.
"DPR kita sekarang telah kehilangan kewibawaan. Jelas sikap Rini itu menegaskan DPR tidak punya wibawa. Karena perkelahian dua kubu KMP dan KIH (di Parlemen)," ujar Jeirry.
Dia juga menyarankan kepada pimpinan DPR, untuk segera memperbaiki internal wakil rakyat yang berada di Senayan agar tidak terbelah menjadi dua kubu.
"Karena itu DPR harus memperbaiki diri mereka dulu, baru memanggil seseorang," jelasnya.
Sebelumnya, Komisi VI DPR RI mendapatkan surat ederan yang berisikan himbauan untuk tidak melakukan RDP dengan pejabat eselon satu.
Tag
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025