Suara.com - Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia membakar keranda mayat bertuliskan "Buruh DKI tolak UMP Rp2,7 juta atau mogok, buruh DKI menolak kenaikan harga BBM," di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (26/11/2014).
"Kala api menyala di depan kantor DKI, makin berkobar semangat kita, walaupun api sudah padam semangat kita tak pernah padam, hidup buruh DKI. Api ini akan membakar DKI kalau UMP tidak ditetapkan menjadi Rp3 juta," kata orator yang berdiri di atas mobil.
Sempat terjadi ketegangan antara buruh dan petugas polisi yang ingin memadamkan api tersebut karena berkobar di bawah kabel listrik.
Buruh juga sempat menggoyang-goyang pagar Balai Kota.
Dalam aksi, mereka membawa berbagai macam atribut. Salah satu spanduk yang mereka bawa tertulis "Petisi buruh DKI Jakarta, tolak UMP Rp2,7 juta, tetapkan penetapan upah minimum sektoral provinsi melalui dewan pengupahan."
Sekitar pukul 14.30 WIB aksi massa berhenti dan mereka bergerak menuju depan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan mengendarai sepeda motor dan mobil.
Aksi ini membuat arus lalu lintas macet.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara