Suara.com - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar), akan memberi tanda cat warna merah pada pohon yang rawan tumbang, untuk mencegah korban jiwa dan sebagai penanda bagi masyarakat.
"Banyak warga yang tidak tahu ciri-ciri pohon rawan tumbang. Untuk menghindari jatuh korban, kami akan berikan tanda cat merah untuk pohon rawan tumbang, sehingga masyarakat dapat menghindarinya," ungkap Kepala DKP Kota Bogor, Irwan Riyanto, kepada Antara di Bogor, Selasa (2/12/2014).
Irwan menjelaskan, ada dua warna sebagai penanda kondisi pohon, yakni cat merah untuk pohon rawan tumbang yang akan ditebang, serta cat putih untuk pohon yang akan dipangkas. Menurutnya pula, dengan penandaan ini masyarakat dapat lebih mawas diri, sehingga ketika cuaca ekstrem dapat menghindar dari pohon-pohon yang rawan tumbang tersebut.
"Kami sedang mempersiapkan personel dan staf untuk menandai pohon-pohon ini. Secepatnya akan kami lakukan penandaan," kata Irwan.
Adapun untuk penandaan nantinya, batang pohon akan diberi cat sesuai kategori warnanya dengan cara melingkar, atau yang dapat dilihat secara sekilas oleh warga walau sedang melintas di jalan.
Sebelumnya, DKP Kota Bogor telah mengidentifikasi adanya pohon rawan tumbang sebanyak 212 dari 14.275 pohon yang ada di Kota Bogor. Selama dua bulan terakhir, DKP sendiri disebut mengintensifkan pemangkasan terhadap pohon-pohon rawan tumbang, di mana tercatat sudah 60 pohon yang dipangkas.
"Kendala kita (adalah) keterbatasan personel. Jadi, tidak bisa cepat memangkas. Satu pohon saja memerlukan waktu lebih dari lima jam," kata Irwan.
Saat ini, lanjut Irwan, DKP memiliki tiga pegawai tukang potong, serta 15 kru dengan delapan mesin potong, dan satu mobil tangga ukuran kecil. DKP menurutnya telah mengajukan penambahan personel dan mobil operasional seperti mobil tangga, yang akan direalisasikan pada pertengahan Februari 2015.
"Kita sudah mengajukan. Insya Allah 2015 terealisasi, dan kami akan memiliki dua unit mobil tangga setigggi 28 meter, serta penambahan petugas potong sebanyak delapan orang dan dua kelompok petugas kebersihan khusus untuk perawatan pohon," paparnya.
Memasuki musim hujan, wilayah Kota Bogor termasuk yang dilewati angin muson barat yang memiliki kecepatan di atas rata-rata, yakni antara 15 sampai 30 knot. Hal ini menyebabkan sejumlah pohon bertumbangan, bahkan telah menimbulkan korban jiwa.
Pada pekan terakhir November lalu misalnya, tercatat ada empat kali peristiwa pohon tumbang, yang mengakibatkan satu orang tewas serta satu pengendara motor lainnya terluka. Sementara, belasan pohon koleksi di Kebun Raya Bogor juga tumbang, yang terdiri dari 13 pohon koleksi dan tiga pohon non-koleksi, antara lain dari jenis kenari dan amherstia.
Tumbangnya pohon ini selain karena pengaruh angin kencang, juga disebabkan kondisi pohon yang rapuh karena sudah tua. Rata-rata usia pohon yang tumbang disebutkan mencapai di atas 50 tahun. [Antara]
Berita Terkait
-
Tangis Guru di Tangsel Korban Kebakaran Polsek Serpong: H-3 Menjelang Nikah, Uang dan Souvenir Ludes
-
Misteri Hilangnya Rahmat Ajiguna, Polisi Ungkap Terekam CCTV: Tunjukkan Gelagat Aneh
-
Badai Cedera Hantam PSM Makassar, Berharap Pulih di Jeda Internasional
-
Hilang Hampir Sebulan, Titik Terang Rahmat Ajiguna Masih Gelap
-
Video Viral Kerusuhan di DPRD Kabupaten Bogor: Ini Fakta Sebenarnya
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan
-
Kekayaan Bos Gudang Garam Terjun Bebas, Video Badai PHK Massal Viral!
-
Deodoran hingga Celana Dalam Delpedro Nyaris Disita Polisi, Lokataru: Upaya Cari-cari Kesalahan!
-
Geger Jaket Berisi Ratusan Butir Peluru di Sentani Jayapura, Siapa Pemiliknya?
-
Dikenal Licin, Buronan Asal Maroko Kasus Penculikan Anak Tertangkap usai Sembunyi di Jakarta
-
Prabowo Pertahankan Kapolri usai Ramai Desakan Mundur, Begini Kata Analis
-
Icang, Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya
-
Muktamar PPP Bursa Caketum Memanas: Husnan Bey Fananie Deklarasi, Gus Idror Konsolidasi Internal