Suara.com - Ibu Negara Iriana Joko Widodo membagi-bagikan buku tulis kepada anak-anak kecil usia sekolah dasar saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan blusukan di kampung perikanan di daerah Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (16/12/2014) pagi.
Buku-buku tulis itu berisi beragam kalimat dan petuah yang pernah diucapkan oleh Presiden Jokowi.
Salah satu kalimat tersebut berisi "Membacalah, dan bangsa ini akan terhindar dari buta karena ketidaktahuan" dan di bawahnya bertuliskan "Jokowi, Presiden RI".
Salah seorang ibu, Indah (30) mengaku sangat senang, selain anaknya diberikan hingga tiga buku tulis, tapi juga karena baru ada pejabat tinggi dari pusat yang berkunjung ke kampungnya.
"Semoga jembatan di kampung ini bisa segera diperbaiki karena sudah banyak yang jatuh," katanya.
Sebelumnya, Jokowi juga melakukan blusukan di Kampung Nelayan di Desa Dirgahayu sekitar Kotabaru, Kalimantan Selatan, Senin (15/12/2014) siang, untuk memantau kehidupan keluarga nelayan kawasan pesisir.
"Tadi ada yang minta ke saya untuk beli papan untuk jembatan.. Berapa banyak uangnya?" kata Presiden Jokowi saat blusukan tersebut.
Warga ada yang menjawab Rp1 juta-Rp5 juta, tetapi Presiden mengatakan akan memberikan Rp50 juta, selain untuk perbaikan jalan-jembatan, tetapi juga sekaligus untuk perbaikan keseluruhan kampung nelayan itu.
Seorang nelayan, Agus (40) mengeluhkan kepada Presiden tentang sukarnya para nelayan di kampung tersebut dalam mendapatkan BBM jenis solar.
Presiden Jokowi juga mengingatkan agar warga juga dapat menjaga lingkungan pesisir antara lain dengan tidak memotong pohon bakau untuk menjaga kelestarian serta sumber daya kelautan dan perikanan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu