Suara.com - Politisi Partai Demokrat yang sekarang menjabat sebagai Bupati Kutai Timur Isran Noor dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memberikan kesaksian dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhamad Nazaruddin.
Lelaki yang pernah mengikuti konvensi calon presiden yang diselenggarakan Partai Demokrat di Pilpres 2014 itu mengatakan sudah memaparkan semua hal terkait izin dari PT. Arina, perusahaan milik Nazaruddin.
"Saya diundang untuk memberikan kesaksian untuk pak Nazaruddin terkait dengan izin tambang di Kutai Timur, izin tambang itu sudah saya bekukan atas rekomendasi dari KPK, jadi tidak ada masalah, kalau dulu saksi untuk pak Anas, kalau sekarang untuk Pak Nazaruddin," kata Isran di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (22/12/2014).
Dalam pemeriksaan tadi, Isran mengaku tidak dimintai keterangan soal uang Rp3 miliar. Dia juga membantah pernah menerima uang terkait izin tambang perusahaan Nazaruddin.
"Saya tidak ngurusi uang Rp3 miliar, yang saya urusin uang ratusan miliar, untuk membangun rakyat Kutai Timur. Gak ada, darimana, uang darimana, ndak ada itu,semua ndak benar," katanya.
Seperti diketahui, Nazaruddin pernah membeberkan soal proses penerbitan izin perusahaan tambang batu bara PT Arina Kota Jaya.
Ketika itu, dia menyebut Isran menerima 'fee' sebesar Rp5 miliar guna memuluskan izin tambang karena sebagai balas budi kepada Anas Urbaningrum.
Menurut Nazaruddin, perusahaan tambang itu dikelola dua kolega Anas, yaitu Lilur dan Totok. Waktu itu karena Lilur dan Totok belum punya modal, maka mereka meminta bantuan kepada Permai Group, perusahaan milik Nazaruddin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf